"Siapa yang berani gangguin kamu? Punya nyali juga ya mereka gangguin kamu," canda Darel.

"Ihh, Darelll." Keyla memajukan bibirnya kesal.

Darel tertawa kecil melihat ekspresi Keyla. "bercanda, Key. Jadi, siapa yang gangguin kamu?"

"Saga, kadang temen-temennya juga gangguin aku," ucap Keyla mengadu. Ia seperti mengadu kepada ayahnya, bukan sahabatnya.

"Gangguin gimana, hmm? Suka nyumpetin buku kamu? Tas kamu? Atau suka ganggu kamu kalau lagi tidur di kelas?" tanya Darel penasaran.

"Ya, gak gitu sih juga. Ya, pokoknya gitu lah, aku gak suka kalau liat dia. Dia itu udah kaya hantu, dimana-mana selalu ada," ucap keyla mulai berjulid.

"Selagi mereka gak jahilin kamu, ya biarin aja, Key. Mungkin mereka mau temenan atau main sama kamu," ucap Darel. "kamu gak boleh galak-galak gitu, Key, nanti kamu gak bisa dapet banyak temen loh."

"Tapi aku gak mau kalau sama mereka, apalagi Saga!" tukas Keyla telak.

"Jangan, gitu! Nanti kalau kamu jadi suka sama dia, gimana hayo? Kamu sendiri loh yang malu," ucap Darel mengingatkan.

Keyla memberikan tampang geli, saat mendengar perkataan Darel. "Ih, amit-amit, jangan sampe deh!"

Darel menggeleng pelan, melihat kelakukan Keyla. "Yaudah, jadi pergi gak?"

"Jadi dong, ayok! Nanti keburu malem," ajak Keyla beranjak dari kasur.

"Mau naik mobil atau motor?" tanya Darel saat mereka sudah di teras rumah.

"Motor aja ya, Rel? Aku mau liat suasana malem sambil naik motor," ucap Keyla.

"Yaudah, boleh." Darel mengambil motornya, sedangkan Keyla menunggu di luar gerbang.

Gadis itu sudah tidak sabaran, pasalnya ia sudah lama tidak pergi ke pasar malam. Mungkin ia tidak akan pergi ke sana, jika Darel tidak mengajaknya, sebagai permintaan maaf karena beberapa hari ini menghilang.

Darel memyodorkan helm khusus milik gadis itu. "Ayok, naik!"

Keyla memakai helm tersebut, lalu naik ke motor kesayangan Darel. "let's go!"

Darel langsung menjalankan motornya saat Keyla sudah memeluk pinggangnya.

"Apa gue nyerah aja ya, buat dapeti lo, Key? Tapi masa iya gue nyerah, gue kan belum dapetin hati lo," ucap laki-laki yang sedari tadi memperhatikan Darel dan Keyla, sebelum keduanya pergi. "tapi kalau mau dilanjut berat juga. Saingan gue cowok yang selalu ada buat lo, sedangkan gue cowok yang suka buat lo kesel."

"Lo suka cowok lembut kaya Darel, sedangkan gue sifatnya berbanding terbalik," gumam Saga. "apa bisa gue bersaing sama Darel?"

"Gue suka sakit hati kalau liat kalian berdua. Harusnya kan gue sadar diri ya, gue siapa?" Laki-laki itu menghela nafas panjang seraya menyandarkan kepalanya pada sandaran jok mobil.

Laki-laki tampan itu malam ini mengendarai mobil, tidak membawa motor kesayangnya. Niat hati ingin mengajak Keyla jalan-jalan, mengingat ini malam minggu, tapi sayang ia sudah keduluan oleh Darel. Lagipun jika Darel tidak mengajak Keyla pergi, belum tentu kan gadis itu mau pergi bersamanya?

"Miris amat percintaan lo, Ga," ucap Laki-laki bernama Saga itu. "udah cinta pertama, bertepuk sebelah tangan pula."

🐒

"Assalamualaikum."

"Waalaikumussalam," jawab seorang wanita paruh baya dari dalam rumah, yang terlihat sederhanya. Wanita itu membuka pintunya, melihat siapa yang bertamu ke rumahnya. "eh, bujang kasep."

"Tante." Saga mencium punggung tangan wanita di hadapannya. Diikuti Adam, bastian, dan juga Alvin.

"Cari Melvin ya? Ayok masuk!" ajak wanita itu mempersilahkan keempatnya untuk masuk. "duduk dulu ya, tante mau panggilin Melvinnya dulu."

"Iya tante, makasih," ucap Saga mendudukannya tubuhnya.

"Melvin bangun dulu, ada temen-temen kamu tuh di depan," ucap wanita yang diketahui ibu dari Melvin.

"Suruh pulang aja, Ma!" ucap Melvin yang masih memejamkan mata. Bukannya bangun, laki-laki itu malah mengeratkan pelukan pada guling yang sedari tadi ia dekap.

"Bangun dulu, kasian tuh nungguin!" Riska—ibu Melvin kembali membangunkan anaknya, seraya mengecek suhu tubuh Melvin. Laki-laki itu demam semalaman, membuatnya panik karena jarang sekali sang anak jatuh sakit.

"Melvin masih ngantuk, Ma," gumam Melvin tak jelas.

"Bangun atau Mama sebor kamu?!" tanya Riska seraya berkacak pinggang.

Mendengar hal itu, Melvin langsung bangun. Bahkan ia langsung berjalan, padahal nyawanya belum sepenuhnya sadar.

Riska menggeleng pelan melihat kelakuan anak pertamanya itu. "Udah bujang masih aja males-malesan."

"Lo pada ngapain kesini sih? Ganggu orang tidur aja," ucap Melvin duduk di samping Bastian. Penampilan laki-laki itu tampak kucel, rambut berantakan, muka bantal, mata merah, juga ada sedikit air liur di sisi bibirnya.

"Ihh, jorok," desis Bastian saat Melvin mengusap sudut bibirnya.

"Kalian jenguk gak bawa apa-apa gitu? Masa cuma bawa buah doang," tanya Melvin saat melihat parsel buah di hadapannya.

"Kan lo lagi sakit, jadi dibawain buah lah, biar cepet sembuh!" tukas Alvin meminum teh manis yan disuguhkan oleh Riska.

"Mentang-mentang gue lagi sakit, dibawain buah. Orang mah bawain martabak, cilok, sempol gitu biar selera makan, jadi bisa cepet sembuh," ucap Melvin mendumel.

"Lo udah dijenguk bukannya bilang makasih, malah ngedumel. Udah bagus kita mau jenguk lo," sindir Bastian. Laki-laki itu mencomot pisang goreng di hadapannya "anying, hihang hoyengnya hasih hanas, huahh."

"Udah tau masih panas, langsung main makan aja," ucap Adam saat melihat Bastian, yang berusaha menelan pisang goreng panas di mulutnya.

Melvin memajukan bibirnya. "Harusnya kalian ngajak Keyla kesini."

Alis Saga terangkat sebelah. "Apa hubungannya?"

"Kalau ada Keyla, gue langsung sembuh. Soalnya dia obat yang ampuh buat gue," ucap Melvin tanpa melihat wajah datar Saga.

"Yeuhh, ngarep lo!" Bastian mengusap wajah Melvin kasar, lalu mengelap tangannya ke baju laki-laki itu.

"Lo mau nikung temen sendiri, Vin?" tanya Adam mengkode Saga dengan ekor matanya.

"Hehe, gue mana berani nikung Saga. Gue sama Keyla tuh cuma temenan doang kok," ucap Melvin menyengir pelan.

"Emang Keyla nganggep lo temen?" tanya Alvin membuat Melvin menatap laki-laki itu, dengan ekspresi sakit hati.

"Enggak juga sih," ucap Melvin dengan tampang menyedihkan. "tapi kan kalo Saga sama Keyla jadian, otomatis Keyla jadi temen gue dong?"

"Yeuh, si goblok. Gak gitu juga konsepnya!" Bastian menggeplak kepala Melvin, membuat laki-laki itu cemberut.

——To be continue——

Alurnya kenapa jadi gak beraturan gini ya?😳
Entahlah, aku pun bingung:)

Kalau sering² momen DarKey setuju gak?😃

Emm ada yang cemburu😌
Makanya, kalau suka sama orang nyatain perasaannya yang bener!

Wah Melvin sakit, gws ya vin!!😗

Bisa kan menghargai kerja keras author? Jan pelit² lah jadi orang🙂

Next? Votmen nya dulu dong!!😾

Ig: @nianurae25

Selasa, 25 Jan 2022

SAGAKEYLA (TERBIT)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن