DUA PULUH TIGA

9.2K 832 10
                                    

Hai guys ❤

JANGAN LUPA FOLLOW AKUN INI, KARENA SETIAP UPDATE BARU AKAN KU UMUMIN DI WALL BIAR KALIAN GAK KETINGGALAN :)

YANG MAMPIR JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YAH :)

¤▪︎▪︎▪︎¤

"
Hal paling toxic yang tidak bisa di buang adalah keluarga sendiri.

"

____

¤▪︎▪︎▪︎¤

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

¤▪︎▪︎▪︎¤

Nataline sedang sibuk dengan laptopnya ketika Anes tiba-tiba memasuki kamar langsung duduk disamping Nataline merecoki kegiatan gadis itu.

"Kak tadi cowok yang anterin Kakak siapa?" kata Anes menatap Nataline dengan penuh curiga.

Nataline hanya terdiam begitu saja, sudah pasti gadis itu akan menanyakan Angkasa karena tadi dia melihat dirinya diantar pulang oleh laki-laki itu. Dia tidak ingin menjelekan saudaranya itu sama sekali. Tapi sejak dulu, saat Anes melihat laki-laki kaya pasti wanita itu akan berusaha untuk menggodanya.

"Teman," ucap Nataline singkat.

"Ouh .... teman yah. Tapi kayaknya orang kaya deh, bos Kakak yah?"

Nataline hanya tersenyum tipis, sebenarnya dia tidak ingin terlalu menanggapi anak itu.

"Kakak ada kerjaan bisakah tidak bertanya terus?" ucap Nataline kesal.

Wajah Anes berubah seketika, sepertinya gadis itu kesal dan segera pergi dari kamar Nataline begitu saja.

"Huuh ... ada-ada saja. Aku harus bergadang untuk Backups tugas milik Januar." Nataline berucap kemudian membuka email yang di kirim Januar kepadanya.

Tadi saat pulang dari kantor Angkasa memberitahunya kalau Januar akan kembali keperusahaan Ayahnya. Itu berarti laki-laki itu akan keluar dari perusahaan Angkasa. Sangat di sayangkan, padahal Nataline sudah sangat akrab dengan laki-laki itu.

Tapi mau bagaimana lagi, memang itu yang seharusnya sedari awal Januar lakukan, bukan melarikan diri dari tanggung jawabnya.

Angkasa bercerita banyak hal dan sekarang Nataline tau kalau Angkasa adalah Ditya yang sebenarnya. Dia tidak berubah, sedari dulu pun dia sangat baik kepada teman-temannya tidak perduli dengan apa dia bertindak.

¤▪︎▪︎▪︎¤

Flasback on

"Mana duitnya masa cuma segini sih?" Suara bisik-bisik di belakang rak-rak tinggi di perpustakaan membuat Nataline mencurigai adanya pembullyan lagi di sekolah ini.

ME AFTER YOU (TERBIT)Where stories live. Discover now