DELAPAN

14.9K 1.5K 12
                                    

Hai guys ❤

JANGAN LUPA FOLLOW AKUN INI, KARENA SETIAP UPDATE BARU AKAN KU UMUMIN DI WALL BIAR KALIAN GAK KETINGGALAN :)

¤▪︎▪︎▪︎¤

"
Orang yang kasar biasanya memiliki hati yang lemah.

"
____

¤▪︎▪︎▪︎¤

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

¤▪︎▪︎▪︎¤

"Mbak kenapa?" Januar memang sangat pengertian meski dia kadang ceroboh. Karena itulah sejak tadi laki-laki itu memperhatikan kalau Raina sepertinya sedang kebingungan karena bolak-balik menelpon seseorang entah siapa.

"Kita ada meeting dengan sponsor lain. Tapi Mbak lupa kalau hari ini ada sample produk yang harus diambil dari pabrik."

Januar ikut termenung mendengar ucapan wanita itu, meski dia kurang mengerti dengan apa yang dibicarakan Raina karena memang biasanya Januar hanya bekerja sesuai apa yang diperintahkan wanita itu tanpa mengetahui konsep atau apapun itu.

"Anak tim produksi harusnya mereka yang ambil Mbak."

Raina menggelengkan kepalanya, memang harusnya mereka yang mengambil tapi sayangnya Tim Produksi sedang ada di lapangan untuk melihat Bahan.

"Tidak bisa mereka sedang ada di Peternakan Sapi sedang melihat kualitas susu yang di produksi."

Sekarang laki-laki itu juga menjadi sangat bingung, tidak ada orang yang kosong untuk mengambil sample produk dari pabrik.

"Kalian kenapa?" Nataline baru saja kembali setelah memperbanyak dokumen yang tadi Raina suruh Potokopy di lobi.

"Ada sedikit masalah," kata Januar.

"Ouh iyah, kenapa gak Nataline aja yang pergi?" kata Raina baru teringat dengan keberadaan wanita itu.

"Hah. kemana Mbak?"

"Pabrik yang ada di dekat Gedung kampus dekat sini."

Nataline hanya mengangguk saja, bisa menolong tim nya sendiri merupakan hal baik yang bisa gadis itu lakukan.

"Lo bisa kan?" Januar memegang pundak gadis itu meyakinkan kalau itu bukan hal yang berat.

Nataline mengangguk tanpa mereka sadari Angkasa dengan mengamati tindakan kedua orang itu dengan rasa cemburu yang sangat menggebu.

Angkasa tidak bisa membiarkan hal itu terjadi, entah mengapa dia merasa kesal saat ada seseorang laki-laki yang mendekati Nataline.

"Ehkm ...." Angkasa berdehem agar keberadaannya di dekat pintu ruangan itu di sadari oleh mereka.

"Pak Angkasa?" Raina langsung menghampiri laki-laki itu.

"Perbaiki ini sedikit lagi, ada desain yang kurang pas, warna netral saja sepertinya sudah cocok. Kamu tau ini projek penting kan?" kata Angkasa kepada Raina sambil menyerahkan Map yang di dalamnya adalah beberapa dokumen penting untuk meeting kali ini.

ME AFTER YOU (TERBIT)Where stories live. Discover now