TIGA

19.7K 1.9K 25
                                    

Hai guys ❤

JANGAN LUPA FOLLOW AKUN INI, KARENA SETIAP UPDATE BARU AKAN KU UMUMIN DI WALL BIAR KALIAN GAK KETINGGALAN :)

¤▪︎▪︎▪︎¤

"
Jangan terlalu bangga dengan sebuah pencapaian.

"

_____

¤▪︎▪︎▪︎¤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

¤▪︎▪︎▪︎¤

Setelah menyelesaikan meeting bersama Angkasa, tim pemasaran kembali ke ruangan mereka dengan perasaan kecewa, semua anggota tim itu terlihat lemas dan lesu.

Nataline, Januar, Kris. Ketiga orang itu kembali duduk ke kursi masing-masing.

Nataline termenung, ternyata masalah berakhir pun tidak membuat dirinya mendapat pujian dari seorang Raina yang keras itu.

Sekarang diruangan hanya ada ketegangan karena amarah dari Raina.

Brukk...

Wanita itu menjatuhkan tumpukan kertas tepat di meja Januar. "Kerjain laporan ini saya tunggu sampai jam istirahat berakhir."

Januar hanya mengangguk kemudian menatap laporan diatas meja dengan kehampaan.

Sebelum Raina pergi wanita itu menatap Nataline terlebih dulu. "Jangan terlalu bangga dengan hasil kemarin."

Raina pun pergi dari ruangan meninggalkan ketiga rekan-nya dalam sebuah penyesalan.

"Dasar Penyihir yang suka nyinyir." Kris mengambil beberapa laporan itu kemudian mulai mengerjakan-nya kembali ke meja kerja.

"Biar gue aja yang selesain semua," kata Januar menatap Kris yang sudah ada di meja nya.

"It's okay ... lebih banyak yang ngerjain lebih cepat." laki-laki itu kembali pokus kepada pekerjaannya.

"Aku juga bantuin Januar," kata Nataline dengan penuh keceriaan.

"Makasih yah, kalian baik banget sama gue."

Nataline hanya mengangguk kemudian mengambil sebagian kertas itu dari hadapan Januar.

"Ehmm ... Januar. Kalau boleh tau apa Mbak Raina segalak itu yah?" jujur Nataline sedikit merasa terintimidasi dengan ketuanya itu.

"Iyah Mbak Raina itu memang keras orang nya. Tapi dia baik kok kalau lagi gak ada masalah, dia malahan perhatian banget orangnya."

Nataline mengangguk-ngangguk mendengar perkataan Januar barusan. "Kayak kacang."

"Kacang?"

"Iyah keras di luar kembut di dalam," ucap Nataline sambil terkekeh.

Januar pun sedikit tertawa mendengar ucapan gadis itu, setelah sekian lama sepertinya tim ini ada kemajuan setelah Nataline datang. Mungkin sedikit healing dari pada kesunyian yang tidak ada akhirnya di dalam tim pemasaran.

ME AFTER YOU (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang