DUA BELAS

12.5K 1.2K 4
                                    

Hai guys ❤

JANGAN LUPA FOLLOW AKUN INI, KARENA SETIAP UPDATE BARU AKAN KU UMUMIN DI WALL BIAR KALIAN GAK KETINGGALAN :)

YANG MAMPIR JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YAH :)

¤▪︎▪︎▪︎¤

"
Kadang musuh terbesar kita adalah pikiran kita sendiri.

"

____

¤▪︎▪︎▪︎¤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

¤▪︎▪︎▪︎¤

Angkasa menggandeng perempuan cantik itu dengan tangan kanannya. Laki-laki itu ingin memastikan bahwa Nataline tidak akan gugup dan takut ketika masuk kedalam gedung pernikahan yang sudah di rias sedemikian rupa.

"Aku pulang saja yah," rengek Nataline benar-benar merasa takut.

Wanita itu juga terlihat tidak nyaman dengan gaun pesta yang sangat berlebihan menurutnya. Nataline merasa tidak pantas mengenakan semua yang Angkasa berikan seharian tadi.

Laki-laki itu merias wajahnya, membelikan gaun dan bahkan membelikan kado untuk Nataline berikan kepada Ridwan.

"Kamu tenang saja, Ridwan sudah tau aku datang bareng kamu." Laki-laki itu tersenyum ramah.

Nataline sedikit meneguk ludahnya kelu, gadis itu hanya bisa mengangguk kemudian mengikuti langkah Angkasa.

Mereka perlahan memasuki gedung itu, benar saja banyak orang yang terasa asing bagi Nataline, meski begitu gadis itu masih bisa mengenal beberapa teman mereka ketika SMP.

Tentu saja yang datang pasti banyak, Ridwan adalah ketua osis dan ketua kelas dimana orang yang mengenal laki-laki itu tidak hanya circel nya saja tapi seluruh angkatan tahun itu dan mungkin ada kakak kelas dan adek kelas juga.

"Banyak banget orang," ujur Nataline yang sebenarnya tidak terlalu terdengar oleh Angkasa karena ruangan yang terdengar berisik.

"Itu Hani," ucap Angkasa.

Nataline terdiam, Angkasa yang merasa Nataline diam dam tidak mengikutinya membalikan wajah menatap wanita itu.

"Kenapa diam?"

Nataline menggelengkan kepalanya dan dia kembali berjalan bahkan lebih dulu dari pada Angkasa.

Mata gadis itu memanas saat melihat sahabatnya yang paling dia sayang Hani ada di depannya. Gadis itu tidak akan berubah, bila berubah pun bahkan ketika Nataline menutup mata maka dia akan mengenalinya.

Angkasa mengikuti gadis itu, bagaimana pun Angkasa tahu waktunya bersama Nataline tidak lebih banyak dari pada waktu persahabatan kedua manusia itu. Jadi kali ini Angkasa hanya mengikutinya perlahan memberikan ruang untuk kedua orang itu menyelesaikan kerinduan mereka.

ME AFTER YOU (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang