SEPULUH

13.8K 1.3K 21
                                    

Hai guys ❤

JANGAN LUPA FOLLOW AKUN INI, KARENA SETIAP UPDATE BARU AKAN KU UMUMIN DI WALL BIAR KALIAN GAK KETINGGALAN :)

YANG MAMPIR JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YAH :)

¤▪︎▪︎▪︎¤

"
Alasan seorang wanita bisa melewani samudra dan terik matahari yang menyengat adalah seorang anak.

"

_____

¤▪︎▪︎▪︎¤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

¤▪︎▪︎▪︎¤

"Bapak gak takut?" kata Nataline sambil melihat sekeliling.

"Kenapa takut Nataline?"

"Yah diantara semua tongkrongan kenapa milih tempat sate?"

Angkasa mengerutkan keningnya, memangnya apa yang salah dengan tempat ini, Mang Ujang adalah langganannya dan dia sangat menyukai sate.

"Memangnya kenapa? Kamu tidak suka di tongkorongan pinggir jalan?"

Dengan cepat Nataline menggelengkan kepalanya. "Bukan gitu pak, tapi ada Mitos kalau tukang sate tuh di sukai sama Mbak Kunti apa lagi malam-malam kayak gini."

Saat mengatakan hal itu Mang Ujang sudah membawa dua piring penuh tusukan sate ke meja mereka.

"Sih eneng ada-ada aja, nyindir Neng, emang-nya Mang Ujang teh ganteng gitu sampe disukai Mbak Kunti?"

Angkasa hanya terkekeh melihat interaksi kedua orang itu.

"Biasa Mang dia mah emang dari dulu suka percaya mitos."

Nataline mendengus mendengar pernyataan Angkasa yang bukannya membelanya malah kembali mengejeknya.

"Gak gitu tau Pak."

Mang Ujang hanya tersenyum kemudian pergi dari sana.

"Jangan panggil saya Bapak kalau di luar kantor."

"Tapi kan Pak ...."

"Ck, panggil Angkasa atau Ditya terserah kamu yang penting jangan Bapak, memangnya saya Bapak kamu apa?"

Nataline kembali berdecih dan memalingkan wajahnya.

"Yaudah cepat makan." Angkasa mengambil lebih dulu sate yang ada di hadapannya.

Nataline awalnya akan tetap keras kepala tidak akan memakan apapun yang Angkasa belikan. Namun mau bagaimana lagi, hal itu bertentangan dengan prinsipnya yaitu tidak boleh menyia-nyiakan makanan. Lagi pula Nataline yakin laki-laki itu tidak akan sanggup menghabiskan semua makanan sebanyak ini.

"Ouh yah, besok saya jemput jam delapan yah?" kata Angkasa kembali membuka suaranya.

Nataline mengerjap, ternyata ada yang lebih egois dan keras kepala dari pada dirinya. Tapi kenapa jam pagi? Bukankah akan lebih baik kalau datang siang atau sore, dengan begitu Nataline tidak akan lama di sana dan segera pulang.

ME AFTER YOU (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang