LIMA BELAS

12.3K 1.2K 26
                                    

Hai guys ❤

JANGAN LUPA FOLLOW AKUN INI, KARENA SETIAP UPDATE BARU AKAN KU UMUMIN DI WALL BIAR KALIAN GAK KETINGGALAN :)

YANG MAMPIR JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YAH :)

¤▪︎▪︎▪︎¤

"
Saat kamu melihat kebelakang, yang tersisa hanyalah pelajaran bukan penyesalan.

"

_____

¤▪︎▪︎▪︎¤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

¤▪︎▪︎▪︎¤

"Lima belas menit lagi ikut saya rapat." kata Raina sambil membereskan dokumen-dokumen penting yang akan dia bawa nanti.

"Nataline gak masuk Mbak?" tanya Januar karena sudah satu jam sejak masuk jam kerja tapi gadis itu tidak ada di sana.

"Iyah sakit," ucap Raina.

Sebenarnya tadi Angkasa yang memberitahu Raina kalau Nataline tidak akan masuk untuk beberapa hari kedepan.

Raina tidak mengerti dengan hubungan atasannya itu dengan Nataline, yang pasti Raina bisa pastikan kalau Angkasa mengenal nama gadis itu pasti Nataline adalah orang yang istimewa.

Raina saja dulu saat masuk ke perusahaan ini dengan jabatan kecil tidak pernah di kenal oleh Angkasa. Raina di kenal setelah beberapa kali bertemu dengan Angkasa saat bersama Casa sahabatnya.

"Ck, padahal dia baru aja masuk beberapa minggu." kata Kris meledek.

Tentu saja dia jarang sekali bolos kecuali sakit yang parah seperti kemarin.

Padahal biasanya perusahaan ini sangat ketat dengan ketidak hadiran karyawannya.

"Bawa ini keruangan rapat! Jangan lupa EVL untuk 5 orang, ngertikan?" (Es Vanilla Latte) kata Raina.

Kris hanya mengangguk kemudian mengambil berkas dari tangan Raina.

"Oke Mbak aku pergi dulu," kata laki-laki itu sambil berjalan keluar dari ruangan.

"Kita keluar juga Mbak?" Januar hendak melangkah lebih dahulu dari Raina.

Namun wanita itu mencegahnya. "Tunggu ada yang ingin saya omongin sebentar."

Januar terdiam, dia sudah menduga bahwa bosnya itu akan mengajaknya bicara perihal kemarin.

"Saya mohon sama kamu jangan katakan apapun soal anak saya kepada semua orang dan untuk sikap kamu saya harap masih menganggap saya seperti yang lama, tidak ada yang berubah."

Januar menggrejepkan matanya, sudah dia duga kalau Raina adalah wanita yang tidak ingin di lihat lemah. Dia sangat keras kepala.

"Oke Mbak tapi kalau mau minta bantuan aku selalu ada kok." laki-laki itu tersenyum sumringah.

ME AFTER YOU (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang