D u a T i g a

7.4K 824 11
                                    

Gue beli ini pake duit, jangan lupa di makan! Emot love ahaha. Deo.

Jeje menghembuskan nafasnya lega setelah melihat note yang ia nyakini ditulis tangan oleh Deo. Sarapan Jeje pagi ini mewah sekali, sungguh Deo sekhawatir itu padanya. Bukan hanya itu saja, beberapa lembar uang juga ia geletakan dimeja samping ranjang. Tau saja Jeje kesini hanya membawa badan, bahkan ponselnya saja tidak dibawa.

Sementara itu, pemuda bernama lengkap Ardeo Mahendra sudah sampai di kediaman orang tuanya. Tersenyum gembira melihat pemandangan indah di depannya. Siapa lagi jika bukan sosok ibu hebatnya itu.

"Mommy kangen," ujar Deo gembira sembari mencium pipi Agla.

"Punya Ayah Lo ya, enak aja cium-cium!"

"Udah sarapan?" Tanya Agla, Deo menggelengkan kepalanya dan duduk di kursi. Bersebelahan dengan sang Ayah.

"Kentang kukus ada kan, Ma?" Tanya Deo dan Agla mengangguk. Mengambilkan menu sarapan anaknya, kentang kukus juga telur rebus.

"Papi ganteng banget hari ini," Celetuk Deo dan mata Rio menyipit heran.

"Jelas, turunan siapa lagi."

"Kakek Triadi," ujar Deo.

"Nah, itu tau." Jawab Rio dan Agla menggelengkan kepalanya melihat tingkah suaminya itu. Ada saja kelakuannya setiap hari.

"Mama cantik banget hari ini," ungkap Deo.

"Makasih. Makan yang banyak, Mama kukus kentangnya banyak loh." Ucap Agla mengusap rambut Deo lalu mencium kening anaknya.

"Makin bulet tau Mama kamu," ucap Rio berbisik pada Deo.

"Yang bikin bulet siapa hayo," jawab Deo berbisik lagi.

"Ya Ayah sih, cuma Mama kamu sekarang kek gendut aja gitu."

"Ih Ayah jahat banget sih!" Ujar Deo dan Agla mengerut heran. Pasalnya ia baru saja balik dari dapur, mengambil dua gelas susu.

"Pada ngomongin apa sih?" Tanya Agla dan saat Deo hendak menjawab, bibir anak SMA itu sudah lebih dulu dibekap Ayahnya.

"Nggak ngomongin apa-apa," jawab Rio.

"Masa kata Daddy, mommy gendut banget!" Kekeh Deo dan Rio melotot tidak percaya. Anaknya ini kurang ajar sekali.

"Dasar Cepu!"

Agla meletakkan gelas susu dihadapan Deo, sementara matanya masih menelisik Rio yang pura-pura makan, padahal ia tau sekali jika istrinya itu tengah memperhatikannya.

"Liat aja nanti," ucap Agla pelan dan Rio menatapnya.

"Liat apaan?" Tanya Rio dan Deo berusaha menahan tawanya.

"Gak di kasih jatah," ucap Deo dan Rio menendang kaki anaknya.

"Makan yang banyak sayang, karena yang sayang sama mama cuma kamu doang sekarang," ucap Agla mengecup pelipis Deo dan duduk di kursi berhadapan dengan Deo, lalu mulai memakan nasi gorengnya.

"Apaan, kok ngomongnya gitu?" Tanya Rio tidak terima.

"Lagian gendut-gendut, dikira aku hamil sama siapa coba. Kamu gak pernah loh ngomongin body aku sebelumnya," ucap Agla tetap memakan nasi gorengnya secara kasar, Deo jadi merasa bersalah disini.

ARDEO MAHENDRAWhere stories live. Discover now