10. Tidur

4.1K 395 49
                                    

💌 : pernah nggak sih, kalian kesukaan sama orang sampai rasanya sakit gitu? Maaf lama update, Thor sedang patah hati🙃

Selamat membaca!

100⭐️ & 30💬
(Syarat update)

🤵🏻

💐

👰🏻‍♀️

"Laki-laki itu sudah gila! Benar-benar gila!"

Adrian tidak mampu mengontrol emosinya ketika kakinya baru saja menapak masuk ke dalam rumah. Ia melepas jas formal yang digunakannya kemudian melemparnya ke lantai dengan kasar sebagai bentuk rasa kecewanya terhadap Fathur. Bagaimana bisa pria itu gagal membesarkan putranya sendiri?

"Mau kemana kamu?!"

Adrian menatap tajam Velove yang tidak acuh terhadapnya dan hendak melenggang pergi masuk ke kamar. Saat ini suasana hati Velove sedang sama buruknya dengan Adrian. Ia syok sekaligus senang dengan lamaran mendadak yang Tama ajukan, tetapi sang ayah malah menolak lamaran itu mentah-mentah dan menyeretnya pergi dari sana tanpa berpamitan terlebih dahulu.

"Aku rasa Daddy bisa melihat dengan jelas kemana aku mau pergi," sahut Velove dingin.

"Persiapkan diri kamu, minggu depan Daddy pastikan kamu dan Dylan akan sah menjadi sepasang suami-istri."

Perkataan Adrian berhasil membuat semua orang yang mendengarnya terkejut setengah mati, tak terkecuali Velove yang tiba-tiba membeku ketika akan menarik knop pintu kamarnya.

"Dad, aku rasa ini bukan ide yang bagus." Seperti biasa, Kevan akan selalu membela adik perempuan kesayangannya meski pada akhirnya ia harus terkena imbas.

"Daddy nggak minta pendapat dari kamu, tugas kamu sekarang adalah memastikan adik kamu mendengar perintah Daddy kalau dia memang masih berniat menjadi bagian dari keluarga ini."

Adrian dan Velove sangat mirip. Keduanya egois dan tidak dapat mengontrol emosi. Buktinya saat ini Velove langsung masuk ke kamar dan tak lupa pula untuk membanting keras pintunya, ia kemudian mengeluarkan sebuah koper besar dari dalam lemari dan memasukkan semua pakaian dan barang-barang pentingnya. Kali ini tekadnya sudah bulat, ia akan meninggalkan rumah ini beserta seisinya.

"Dek!"

Kevan lekas menahan pergelangan tangan Velove ketika melihat adiknya itu buru-buru melewati ruang tengah untuk pergi. Pria itu menatap Adrian dengan pandangan memelas, memohon agar ayahnya itu segera menarik kembali ucapannya. Namun, yang terjadi malah Adrian memalingkan wajahnya dan bertindak tak acuh.

"Lepasin gue."

Velove memejamkan kedua matanya menahan amarah. Namun, Kevan kukuh menahan kepergiannya. Oleh karena itu, ia terpaksa menghempaskan tangan kakaknya itu secara kasar.

"Lo nggak perlu khawatirin gue, Bang. Gue pasti bakal sangat baik-baik saja setelah ninggalin rumah dan keluarga sialan ini!"

Usai mengeluarkan kalimat kasarnya, Velove kembali mengambil langkah untuk pergi. Namun, lagi-lagi perkataan Adrian berhasil membuat pergerakannya terhenti.

"Kalau memang itu keputusan kamu, Daddy akan dengan senang hati menanti surat pengunduran diri kamu dari perusahaan."

"Mas?!" Kali ini Anggun yang bersuara. Ia sangat tidak habis pikir dengan ayah dan anak satu ini. Mengapa mereka sama sekali tidak bisa akur walaupun hanya sesaat?

My Aggressive WifeWhere stories live. Discover now