Velove Titania adalah seorang wanita cantik dengan kepribadian yang tidak biasa (ambisius, keras kepala, dan terang-terangan). Ia memiliki jabatan yang cukup tinggi di suatu perusahaan bahan pangan besar, yaitu sebagai dewan komisaris saat usianya b...
💌 : kepo pendapat kalian tentang cerita yang satu ini. Kalau ada yang bersedia bagi pendapat, boleh banget ya🥰
Btw, di bawah ini adalah cast untuk dua saudara Velove yang cakep-cakep abis.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Selamat membaca!
60⭐️ & 12💬 (Syarat update)
🤵🏻
💐
👰🏻♀️
Sepasang mata yang sudah hampir empat jam tertutup itu akhirnya menunjukkan tanda-tanda akan segera terbuka. Velove menggerakkan bola matanya ke kanan dan kiri secara perlahan sebelum sedikit membukanya dan membiarkan cahaya lampu menerobos masuk.
Wanita itu mengerjapkan matanya beberapa kali sebelum menoleh ke samping karena merasa ada seseorang yang tengah memperhatikannya. Setelah tahu siapa orangnya, ia pun menghela napasnya gusar dengan bola mata yang berputar malas. Rupanya itu adalah Shaka, adik laki-lakinya yang membosankan.
"Apa susahnya sih, makan teratur?"
Suara bariton tak sesuai usia dan tatapan setajam elang milik Shaka membuat Velove meremang. Rasa gugup membuat wanita itu berdeham untuk membasahi kerongkongannya yang terasa kering.
Melihat kakaknya yang terus-menerus batuk membuat Shaka mau tak mau harus mengurungkan niatnya untuk lanjut mengomel dan mengambilkan Velove segelas air putih.
"Thanks."
Shaka mengambil kembali gelas yang airnya sudah diteguk habis oleh Velove, lalu meletakkannya kembali ke atas nakas.
"Lo baru pulang les?"
Shaka menggelengkan kepalanya.
Velove menggigit bibir bawahnya canggung. Meskipun sudah mengenal Shaka sejak laki-laki itu lahir, ia tetap saja tidak bisa berkutik saat dihadapkan oleh sosok kulkas berjalan yang juga bernotabene sebagai adik tirinya itu.
