BAB 14

7 0 0
                                    

KARISA sedang menyeruput jus mangga kesukaannya di restoran favorit mereka berdua. Ya, Karisa dan Banyu memiliki banyak kenangan di tempat itu. Bagaimana cara Banyu mengutarakan perasaannya juga terjadi di restoran mewah tersebut.

"Are you okay sayang?" Tanya Karisa setelah melihat Banyu sedikit melamun.

Sebelum berbicara Banyu menghela nafas berat.

"Kenapa kamu kesini?"

"What? Maksud kamu apa sayang? Bukannya kamu malah senang jika aku pulang ke Indonesia. Apa kamu sudah punya yang baru? Atau jangan-jangan kamu ..."

"Karisa stop untuk berfikiran macam-macam. Saya hanya bertanya kenapa kamu ke Indonesia secepat ini"

"Sayang kenapa kamu jadi sensi begini sih. I miss you, aku benar-benar rindu kamu mangkanya aku kesini" terang Karisa.

"Sorry kar, saya banyak fikiran jadi terlalu terbawa emosi"

"Kenapa? Cerita ke aku biar kita bisa cari jalan keluar sama-sama" ucap Karisa mengajukan solusi. "Sayanggg, heii ada apa?" Tanya Karisa karena Banyu masih bergeming tak menjawab.

"Saya sudah menikah"

Mata Karisa membulat sempurna setelah itu tertawa sumbang. "Kamu bercanda kan sayang? Itu gak akan mungkin kan, kamu kan sayang sama aku, gak mungkin kamu menikah tanpa aku. Ya kan sayang?"

"Kalya. perempuan itu yang sudah merusak semuanya" ucap Banyu menekankan kata semuanya di akhir ucapannya.

"Sayang tolong bilang ke aku ini cuma mimpi, cubit aku, tampar aku" Karisa menggoyangkan lengan Banyu panik, ia masih tak percaya dengan ucapan kekasihnya itu.

"Perlu saya tunjuki bukti apa biar kamu percaya bahwa saya benar-benar sudah menikah. Apa? Cincin, buku nikah, foto pernikahan?"

"Sayang ... " Perkataan Karisa terhenti selepas itu air matanya sudah berkumpul. "Sayang kamu udah nyakitin aku! Aku benar-benar kecewa sama kamu. Aku ..." Nampaknya tenggorokannya pun tercekat karena mengetahui apa yang sebenarnya sudah terjadi.

"Maaf. Saya tidak bisa menghentikan permintaan orang yang saya sayangi melebihi apapun" ucap Banyu terlihat pasrah.

"Siapa? Oma?" Tebak Karisa tepat.

Banyu mengangguk lemah.

"Kenapa Tuhan gak adil padaku, udah berapa tahun kita menjalani hubungan dan faktanya kita gak akan bisa bersatu. Kamu cinta dengan perempuan ..."

"Namanya Kalya" ucap Banyu menyebutkan nama gadis yang sungguh ia benci.

"Ya siapapun dia, kamu cinta?"

"Saya sama sekali tidak ada rasa apapun untuk bisa saya utarakan kepadamu. Kamu mengertikan apa yang saya maksud?"

"Kar, bagaimana pun nanti kedepannya saya akan mencintaimu sepenuh hati, apapun yang akan terjadi"

"Kamu mau kan terus sama saya?"

"Kita harus pergi jauh dari sini sayang. Kita kawin lari, kamu mau kan?" Tawar Karisa begitu yakin.

"Saya tidak bisa melakukan itu"

"Kenapa? Kamu gak sayang sama aku?"

"Bukan begitu, saya cinta sama kamu. Tapi bukan itu cara yang tepat untuk kita bisa bersatu. Jika itu terjadi, saya akan menyakiti hati Oma" terang Banyu pelan.

"Oke kalau itu mau mu. Tapi yang jelas aku akan menghancurkan pernikahan kalian."

Karisa bangkit dengan cepat Banyu memberhentikan langkah Karisa agar tidak pergi begitu saja.

Di Bawah Kolong Langit (ON GOING)Where stories live. Discover now