BAB 27 : Ketahuan

281 43 1
                                    

"Ayah, saya ga mau di jodohin sama Icha

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ayah, saya ga mau di jodohin sama Icha."

"Kenapa? Kita belum dapetin apa yang kita cari."

"Bukan yang kita cari, tapi yang ayah cari."

Pak Aris memiringkan kepalanya, menaruh secangkir kopi yang baru ia minum itu ke atas meja. Menatap tajam putra angkatnya tersebut.

"Maksud kamu apa?"

"Saya akan bantu ayah buat dapetin yang ayah mau, tapi saya minta kebebasan setelah itu."

"Kebebasan apa yang kamu maksud?"

"Saya ingin mencari wanita yang waktu itu udah ngerubah saya, Ayah."

"Untuk apa? Ayah pengen kamu kerja sama ayah nanti, karena semua orang sudah tau kalau kamu ini putra ayah. Dan mereka juga tau kalau kamu akan menggantikan ayah nanti. Jadi, kamu ga bisa santai-santai sama wanita itu. Kamu ayah angkat jadi anak untuk membantu ayah, bukan untuk hidup sama orang lain."

Kevin menunduk, mengepalkan tangannya menahan emosi.

"Iya, Ayah." Pemuda itu bangkit, pergi menaiki anak tangga rumahnya menuju kamar miliknya.

Pak Aris hanya menghela nafas, kembali menyeruput kopi panasnya. Tumben sekali Kevin berani mengatakan itu padanya, padahal jelas-jelas dia pernah melarang Kevin untuk membahas wanita yang telah merubah pemuda itu.

Kevin duduk di ranjangnya, melamun membayangkan kejadian tadi siang. Sesungguhnya ia masih tak percaya bisa kembali bertemu dengan wanita cantik itu, yang ternyata adalah teman Icha.

Sang ayah tak mengizinkan nya bersama dengan Sabrina, meskipun seandainya pria itu sudah mendapatkan yang dia inginkan. Kevin tak pernah ingin ikut bekerja, meski sudah ada banyak orang-orang yang di panggil oleh ayahnya untuk memberikan edukasi belajar dan bekerja. Ia hanya ingin bersama dengan Sabrina, ia ingin hidup dengan orang yang memegang penuh atas dirinya. Bukan dengan orang yang hanya ingin memanfaatkan nya saja.

**

Pagi sekali, Pak Aris berangkat ke kantor lebih awal dari biasanya. Karena apa? Karena tiba-tiba sekretaris nya bilang Bu Raisa ingin berbicara dengannya mengenai kerja sama. Pak Aris tentu sangat ber antusias, dan berharap Bu Raisa menyetujui kerjasama mereka.

Ia sempat menitip pesan pada penjaga di rumah mereka untuk tidak membiarkan Kevin pergi kemana-mana. Setelah mendengar ucapan Kevin tadi malam, ia jadi merasa harus lebih ketat lagi mengawasi Kevin karena pemuda itu bisa saja nekad untuk mencari wanita tersebut.

Setelah sampai di kantor, ia segera masuk kedalam ruangannya dan melihat seseorang duduk memunggunginya.

"Bu Raisa?"

Bunda menoleh, tanpa membalas senyuman pria di depannya itu.

"Selamat pagi. Tumben sekali ingin bertemu dengan saya." Pak Aris duduk di meja kebanggaannya tersebut.

[✔] Kumis Kucing Where stories live. Discover now