BAB 7 : Ketemu Tikus

412 74 1
                                    

Rizky melambai saat mobil Bunda mulai meninggalkan halaman rumah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Rizky melambai saat mobil Bunda mulai meninggalkan halaman rumah. Di sampingnya, ada Icha yang juga sudah bersiap untuk berangkat sekolah.

"Jangan lama-lama, ya."

Icha tersenyum, mendongak menatap Rizky yang jauh lebih tinggi darinya itu. "Gue pulang jam tiga nanti. Lo jangan kemana-mana, diam di rumah aja. Kunci pintu depan sama belakang. Kalau mau makan jangan acak-acakin kulkas, terus kalau mau mandi atau buang air lakuin yang bener. Sama satu lagi, jangan ngelakuin hal yang bisa bikin Bunda khawatir nanti."

Rizky hanya mengedipkan matanya mendengar ucapan Icha dengan seksama. Tanpa memberi jawaban, Rizky hanya menundukkan kepalanya ke arah Icha.

"Elus."

Icha sempat terkejut, tapi detik berikutnya ia mulai mengelus kepala Rizky. "Gue harap hari ini berjalan dengan cepat."

Rizky mengangguk, melambai saat Icha mulai ke luar dan menaiki motornya untuk segera berangkat sekolah.

Sebenarnya hatinya berat untuk meninggalkan Rizky, ia sungguh khawatir. Tapi tak mungkin juga dirinya libur sekolah lagi, bukan?

"Hati-hati!" teriak Rizky.

Setelah tubuh Icha hilang dari pengelihatannya, Rizky segera masuk. Mengunci pintu seperti yang di perintahkan oleh Icha. Dan jangan lupakan pintu belakang yang juga harus ia kunci.

Dengan cepat, Rizky segera berlari menuju pintu belakang, menguncinya saat ia sampai di sana.

Cit cit cit!

Rizky terdiam dengan telinga kucingnya yang mulai bergerak. Indra pendengarannya menajam saat mendengar suara yang tak asing baginya itu.

Cit cit cit!

"Udah lama ga makan tikus."

BRUGH!

Tanpa berpikir panjang, Rizky melompat ke arah tumpukan kardus di samping gudang. Ia coba mengejar tikus yang semula menarik perhatiannya.

Sepertinya Rizky lupa dengan ucapan Icha. Ia justru lari-larian di dalam rumah untuk mengejar tikus yang berlari sangat cepat.

**

"Udah sembuh?"

"Udah."

Icha duduk di bangkunya, lalu menaruh tas gendong miliknya.

"Ada PR ga?"

"Ga ada, kok, kemaren juga banyak jamkos."

"Syukur, deh, kalau gitu."

Icha melirik Sabrina yang fokus bermain ponsel. Sungguh, bibirnya gatal ingin menceritakan semuanya tentang Rizky pada sahabatnya ini. Tapi ia takut jika hal itu justru tak aman untuk Rizky.

[✔] Kumis Kucing Where stories live. Discover now