Kata Sayang Cuma Bullshit

477 40 0
                                    

***

My Brother

Written By HwangFitri_

***

Indonesia, Mall, 13:02 -

"Al, stop it!" seru Rexi memperingati.

Al melirik Rexi dengan menggunakan ekor matanya, lalu mendekatkan bibirnya pada telinga pelayan restoran itu.

"Hati-hati saat pulang nanti. Gue takut kalau lo bakalan mati di tengah jalan," bisik Al, lalu meniup telinga kanan pelayan restoran itu.

"..."

Al mendorong pelayan itu dengan kasar, lalu dia menunjukkan senyuman ramahnya.

"Ah ... Ternyata tidak sengaja, yah? Tak masalah," kata Al dengan suara dibuat sopan.

Al kembali duduk di kursinya, sedangkan pelayan itu buru-buru pergi dari sana.

Al menatap kepergian pelayan itu dengan tenang sambil tersenyum tipis.

Al mengambil ponselnya, lalu mengirimkan pesan untuk seseorang.

Message From Alvaro Addison :
Gue tahu kalau ini siasat lo.

Message From Alvaro Addison :
Lo nyewa pelayan restoran buat celakain anak gue sama Rexi.

Message From Alvaro Addison :
Tunggu bumerang nya.

Al kembali meletakkan ponselnya di atas meja, lalu mengetuk-ngetuk jarinya dengan santai.

"Rupanya, lo berani main-main lebih jauh lagi. Semakin lo gagal, semakin lo terobsesi sama Rexi. Gue yakin kalau gue mampu buat lo bertekuk lutut," batin Al.

Ponsel Al bergetar, seseorang mengirimkannya pesan.

Al buru-buru mengambil ponselnya, lalu membaca pesan balasan orang yang baru saja dia kirimi pesan.

Message From Anggara Dolken :
Lo ternyata emang psikopat. Padahal, gue udah berusaha main tenang. Tapi, lo emang teliti.

Alvaro Addison Just Read*

Al mengepalkan tangannya dengan begitu kuat. Ternyata tebakannya benar kalau Anggara lah yang menyuruh pelayan itu untuk mencelakai anaknya yang tengah dikandung oleh Rexi.

Al meremas ponselnya dengan kuat sambil tersenyum menyeringai.

Oh sial! Ada hal licik lagi di otaknya!

***

Sekolah -

"Na! Gue dengar-dengar kalau lo jadian sama Aksa," kata Kiara.

"Ha?!"

"Kenapa lo enggak bilang sama gue?! Lo teman gue atau bukan, sih?!" sinis Kiara.

Nina mengerucutkan bibirnya.

"Maafin gue, Ki. Gue lupa buat bilang sama lo," kata Nina sedih.

Kiara tersenyum sinis.

"Bilang aja kalau gue enggak penting lagi, kan?!" jawab Kiara sinis.

My BrotherWhere stories live. Discover now