8. Tawaran macam apa ini?

313 11 51
                                    

Di malam sunyi, Arasya memutuskan untuk pergi menuju balkon, seorang diri. Tatapannya amat semangat dan terlihat seperti orang yang mendapat undian berhadiah.

Rambut panjang yang terurai langsung ditiup angin, tetapi Arasya terus berjalan dan tidak memedulikannya.

Bintang-bintang yang berkelip seakan menambah kesenangan di dadanya. Arasya tersenyum lebar setelah berada di atas balkon.

"Aduh, mesti warnain rambut diam-diam ini mah. Bisa mampus kalau gue ketahuan sama Mami-Papi," gumamnya.

Hal paling nyeleneh adalah Arasya berbisik supaya suaranya tidak terlalu nyaring, padahal kamarnya terdapat alat pengendap suara.

Dia memang harus sembunyi-sembunyi kalau ingin mewarnai rambut. Bila tidak begitu, maka Arasya pasti akan diprotes oleh Mami Hanum.

Treenggg!

Tidak lama, handphone nya malah berdering kencang sampai membuat Arasya tersentak kaget, mirip persis seperti orang jantungan.

"Setan, ngagetin aja!" desis Arasya.

Gadis cantik ini menarik handphone dengan wajah merah padam. Ketika melihat isi pesannya sendiri, Arasya sama sekali tidak terkejut karena terbiasa mendapatkan semua ini.

"Bosen banget gue, tiap hari dapat pesan gini mulu," desis Arasya dengan ekspresi ketus

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.

"Bosen banget gue, tiap hari dapat pesan gini mulu," desis Arasya dengan ekspresi ketus.

Bukannya senang karena isi pesan dipenuhi lawan jenis, Arasya malah menghela nafas panjang. Sekali ada yang membocorkan SOSMED Arasya, isi pesannya memang selalu dipenuhi oleh buaya darat, kodok zuma, dan juga komodo.

Ketika rambutnya selesai diwarnai menjadi sedikit kecoklatan, Arasya pun berdiam diri di depan cermin. Dia menikmati pemandangan tubuh sendiri. Benar kata orang lain, tubuh yang dimiliki Arasya itu ideal, tidak kurus dan juga tidak gemuk.

Pantas saja banyak yang insecure terhadap anaknya Papi Levi. Matanya melotot kaget setelah melihat sebuah telepon masuk di sela-sela permintaan pesan lainnya.

"Hah? Ini Pak Roni? Serius?" gumam Arasya dengan mulut terbuka.

Jari mungilnya gesit mengecek pesan masuk dari Pak Roni. Arasya semakin tersentak ketika melihat Pak Roni mengirim banyak pesan. Gadis ini merasa sedikit bingung sekaligus ketakutan.

_______________________

Roni, M.Pd :
Asallamualaikum, Cantik.
Besok kamu sekolah sama siapa? Bapak beli mobil baru, mau berangkat sama Bapak?

SKANDAL KAMPUS. (TAMAT)Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu