•20• Titanium

Start from the beginning
                                    

Seseorang datang menghampirinya. Pakaiannya tidak terlalu terbuka. Berbeda sekali saat pertama kali Dizcha melihatnya.

"Kamu yang namanya Dizcha?" tanyanya.

"Ah, iya. Saya Dizcha Amleschine, adiknya Kak Sekala," ujar Dizcha memperkenalkan diri.

Orang itu mengangguk. Dilihat-lihat, wajahnya lumayan mirip dengan Sekala. "Saya Zaldelia Arsyana."

"Saya tau."

Iya, dia—Zaldelia Arsyana—perempuan yang sudah Sekala sakiti fisik dan batinnya.

Perempuan itu sempat tertegun mengetahui Dizcha tahu namanya. Ini pertemuan mereka untuk yang pertama kalinya.

"Kakak kamu—"

"Atas nama Kak Sekala, saya minta maaf kepada Kak Zaldelia. Jujur saja, saya juga malu mempunyai kakak sebrengsek dia. Awalnya aku kira sikapnya itu hanya sebatas menyebalkan, tidak sampai seperti ini. Fù qīn juga sudah mengetahui soal ini dan dia benar-benar kecewa pada Kak Sekala," potong Dizcha bercerita.

"Tuan Fengying sudah mengetahuinya?" Zaldelia membeo kaget. Jantungnya berdebar lebih kuat dari biasanya.

Dizcha mengangguk kecil. Ia mengeluarkan sebuah kertas dari saku jaket yang dipakainya.

Sebuah surat tidak resmi yang Fengying ketik kala itu.

"Fù qīn menyuruh saya untuk memberikan surat ini kepada Kakak. Apapun caranya, surat ini harus sampai di tangan Kak Zaldelia, itu katanya. Sekilas saya membaca surat itu, Fù qīn ingin bertemu denganmu," jelas Dizcha.

"Bertemu dengan saya? Untuk apa?" tanya Zaldelia.

"Saya tidak tahu. Em ... sepertinya mempertemukanmu kembali dengan Kak Sekala. Jika memang benar seperti itu, lebih baik Kak Zaldelia tidak perlu datang menemui Fù qīn. Biarkan saja dia menunggumu sampai lumutan," usul Dizcha diiringi tawa pelan.

"Saya yang akan merasa tidak enak dengan Tuan Fengying. Nanti saya akan terkesan buruk di matanya," balas Zaldelia.

"Saya akan membantu menjelaskan padanya, Kak. Lagipula Kak Zaldelia tidak perlu khawatir, Fù qīn memang benar-benar marah dan kecewa pada Kak Sekala, tapi Fù qīn juga tidak mungkin marah kepadamu, Kak," bujuk Dizcha.

Gadis itu yang mengantarkan surat, tapi gadis itu juga yang membujuk Zaldelia untuk tidak menemui Fengying jika alasan mereka bertemu adalah untuk mempertemukan kembali Zaldelia dengan Sekala.

Dizcha mungkin akan berusaha keras. Apapun caranya, jangan sampai Zaldelia menemui sang ayah. Sudah cukup Zaldelia disakiti oleh kakaknya. Jangan sampai saat mereka bertemu lagi, Sekala kembali menyakitinya.

"Itu masih pengandaian, 'kan? Saya akan tetap menemuinya," tekad Zaldelia. Keputusannya sudah bulat. Apapun nanti yang terjadi, ia siap menerimanya.

Tidak peduli jika Tuan Fengying akan memarahinya seperti memarahi Sekala.

Tidak peduli Tuan Fengying akan mencaci maki dirinya yang kotor ini.

Semuanya sudah terjadi dan dia siap menerimanya.

"Fù qīn ingin meminta maaf dan akan menyuruh Kak Zaldelia menikah dengan Kak Sekala." Dizcha berdiri. Sedaritadi juga Zaldelia berdiri, tidak ikut duduk di sampingnya. Mungkin segan. "Maka dari itu tadi saya meminta Kak Zaldelia untuk tidak datang menemuinya. Saya takut jika kalian menikah nanti, Kak Sekala akan menyakitimu lagi," ungkapnya.

'𝐒𝐆𝐆' 𝐀𝐦𝐛𝐢𝐭𝐢𝐨𝐮𝐬 𝐆𝐢𝐫𝐥𝐬 [𝐄𝐍𝐃]Where stories live. Discover now