You - 47

4.4K 506 76
                                    

Part terpanjang sepanjang part yang pernah saya tulis.
Semoga kalian suka.. Jangan lupa klik bintang dl yak. 😁😁

Al kembali ke kamarnya setelah berbincang panjang dengan sang ibu.
Saat membuka pintu kamar al mendapati andin duduk di depan meja rias dengan hanya mengenakan baju kimononya.
Isterinya itu terlihat sangat segar karena baru saja selesai mandi dan juga mencuci rambut nya.

"Udah mandi?" Tanya al berdiri di belakang andin dan meletakkan kedua tangannya di bahu andin.

"Udah lah, kelamaan sih kamu." Ujar andin yang terlihat meledek al.

Suaminya itu hanya tersenyum saja, ia menunduk sedikit serta mencium pipi andin dan punggung andin.

"Mau lanjut?" Bisik al dengan nada sensualnya.

Andin menggelengkan kepalanya, rasa kesal masih menyelimuti andin.

"Yakin?" Tanya al yang tiba tiba menyentuh dada andin yang sontak terkejut.

"mas al.." Ujar andin memukul pelan tangan sang suami.

"Hahaha, ya udah kalo ga mau di lanjut." Jawab al pasrah.
Lalu al meraih handuk yang ada di kursi, pria itu juga meraih sisir dan mulai menyisiri rambut andin.

"Pake shampoo saya ya?" Tanya al yang mencium aroma shampoo yang biasa ia kenakan.

"iyalah, dikamar mandi kamu mana ada perlatan mandi aku.." Jawab andin menikmati perlakuan al yang begitu lembut mengeringi rambutnya serta menyisirinya.
serius. Andin menatap al dari pantulan cermin dengan kening yang berkerut.

"kenapa?" Tanya andin menyentuh tangan al dengan lembut.

"Barusan mamah bicarain untuk mengadakan resepsi pernikahan kita, gimana menurut kamu?" Tanya al yang mulai menceritakan pembicaraannya bersama rosa tadi.

Andin terlihat berpikir, andin rasa memang mereka sudah bisa menggelar pesta untuk resepsi pernikahan mereka. Andin ingin semua orang mengetahui bahwa kini aldebaran alfahri telah memiliki seorang isteri dan begitu juga sebaliknya andini kharisma putri pun telah memiliki seorang suami.

"Aku sih terserah aja mas," Jawab andin kemudian.

"Tapi saya masih meminta waktu sama mamah sih, mungkin sebulan atau dua bulan lagi. Gak apa apa ya?" Tanya al lagi.

"Iya sayang gak apa-apa, aku nurut aja gimana baiknya." Jawab andin kemudian.

Merasa rambutnya sudah kering ia pun berdiri dan menatap al.
Andin juga berpikir untuk menceritakan masalah elsa pada al, karena bagaimana pun juga al berhak tau kondisi elsa saat ini.

"Mas, aku juga mau bicara boleh?" Tanya andin kemudian.

"Boleh dong, kenapa?" Tanya al sebari memainkan anak anak rambut andin yang masih berantakan.

"Sambil duduk yuk pegel tau.." Ajak andin menarik tangan sang suami ke arah sofa.

Ia mendorong pelan tubuh al agar duduk, sedang dirinya segera berbaring di sofa dengan menjadikan kaki al sebagai bantalannya.

Al menggelengkan kepalanya karena gerakan andin terlalu sembrono hingga membuat bathrobe nya sedikit tersingkap dibagian kakinya.

"Mata nya sini, suruh siapa tadi di sia siain." Sindir andin menarik pelan wajah al agar menatapnya.

Al tersenyum kecil serta tersenyum geli dengan ucapan andin yang memang begitu seenaknya saja.

"Kenapa sih?" Tanya al yang sudah mengelus kening andin dengan telapak tangannya.

You (Complete) Where stories live. Discover now