You - 20

4.8K 419 80
                                    

Ada warningnya lagi ya.. 😁😁😋
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian setelah membaca ya.

Andin cukup sabar menantikan al di kantor kekasihnya itu, ditambah lagi al memanjakan andin dengan berbagai macam makanan yang sepertinya di pesankan oleh pria itu. Dan lagi andin pun bisa beristirahat sejenak diruangan al yang sepi dan sangat nyaman itu.

"Ndin."

Andin mengalihkan pandangannya pada al yang baru saja memasuki kantornya. Wajah lelah jelas sekali terlihat di raut wajah al, pria itu melepaskan jasnya dan melemparkannya diatas sofa kosong.

Andin mengambilkan segelas air putih lalu memberikannya pada al yang segera menerimanya dan meneguk air putih tersebut.

Setelah al meletakkan gelas kosongnya andin tiba tiba saja duduk di atas pangkuan al serta mengalungkan lengannya di sekitar leher sang kekasih.

"Capek ya mas?" Tanya andin mengelus wajah lelah al.

"Sedikit ndin." Jawab al lemah. Al juga melingkarkan lengannya di pinggang andin serta menatap hangat wanita cantik nya itu.

Andin mendekatkan wajahnya pada wajah al lalu menempelkan bibir tipis nya di bibir al yang sedikit terbuka.
Entahlah andin selalu tak bisa menahan dirinya jika sedang berdua dengan al seperti ini.

Untunglah kekasihnya itu tak menolak, al pun seolah menginginkan hal yang sama sehingga kedua nya pun mulai memainkan bibir pasangan mereka masing masing.

Andin benar benar membuat al gila, bagaimana tidak saat ini keduanya tengah berada di kantor dan al seolah tak memperdulikan itu, yang al inginkan saat ini adalah andin. Ya al sangat membutuhkan andin nya.

"Andin.." Desah al dengan suara berat yang terdengar sangat prustasi.

Andin tau al sekuat tenaga menahan dirinya, jadilah wanita itu meraih tangan al serta meletakkannya tepat di depan dada andin.

"Aku milik kamu mas." Bisik andin menciumi telinga al dengan begitu tak sabarannya.

Al tak bisa menahan dirinya lagi, dan untuk pertama kalinya al menyentuh sesuatu yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya. Dan tentu saja itu membuat andin semakin mendesah tak karuan dan membuat sesuatu di dalam diri andin ingin meledak saat itu.

"Ahhh mas.." Desah andin yang membuat al semakin menggila.

Andin berusaha melepaskan kemeja yang dipakai oleh al dengan jari-jarinya sedang al masih saja betah bermain dengan maianan barunya.
Seolah semua lelah yang di rasakan al hilang seketika itu juga dengan sentuhan dan ciuman dari andin.

Entah bagaimana caranya kembali tubuh andin sudah berada di bawah al, dan pria itu semakin menguasai andin dengan sepenuhnya dan membuat andin semakin prustasi saja.

Al bermain di leher putih andin cukup lama, karena sungguh al sangat mabuk dengan wangi andin yang selalu ia sukai setiap harinya.

"Aku cinta kamu mas." Bisik andin mengelus rambut al.

"Saya juga ndin, sangat." Ujar al menghentikan sesaat kegiatannya. Ia menatap andin dengan penuh cinta lalu al kembali mencium bibir andin dengan begitu rakusnya seolah al takkan membiariakan andin pergi darinya walau sebentar saja.

"Bang, andin."

Al menghentikan ciumannya ketika mendengar suara yang sudah tak asing lagi. Al sedikit memiringkan tubuhnya agar tubuh andin tidak terlihat oleh sosok roy yang berdiri dengan tatapan penuh kecewa di ambang pintu kantor nya.

"Roy." Panggil al lemah. Andin membulatkan matanya saat mendengar nama itu di sebut oleh al.

"Kecewa gw sama lo bang."

You (Complete) Where stories live. Discover now