You - 46

4.4K 485 89
                                    

Pagi hari yang cerah, seolah memberi harapan yang baru untuk andin.
Dengan senyuman di wajahnya andin mendorong pelan kursi roda yang di duduki rosa.

Pagi ini andin ingin memberi kejutan untuk sang suami, karena kondisi rosa pun sudah membaik maka andin berinisiatif membawa mertuanya itu keruangan al sang suami.

Al masih terlihat menutup matanya, andin semakin mendekatkan kursi roda ke arah ranjang al. Setelah berada tepat di sisi ranjang sang suami, andin mengelus wajah al serta membangunkan suaminya itu.

"Mas bangun yuk." Ajak andin dengan suara lembutnya.

Al yang merasa usapan di wajahnya seketika terbangun, pelan pelan ia membuka matanya. Dilihatnya wajah andin yang kini tengah tersenyum padanya, lalu al memiringkan sedikit pandagannya. Disana didapatinya rosa yang tengah tersenyum ke arah al dengan senyuman tipis nan kikuk.

"Mamah." Andin dengan sigap membantu al untuk duduk ketika pria nya itu terlihat begitu bersemangat ketika melihat rosa.

"Al." Sapa rosa dengan nada lirihnya.

Ia memberanikan diri menyentuh tangan al, lalu tanpa rosa sadari air matanya terjatuh begitu saja.

Al menyeka air mata rosa dengan jari jarinya, lalu pria itu meraih tangan rosa serta mencium tangan sang ibu.

"Jangan nangis ya." Pinta al yang tidak suka melihat air mata rosa.

"I am so sorry al, mamah.."

Al menggeleng lagi, ia mengelus tangan rosa yang masih ada dalam genggamannya. "Mamah ga perlu minta maaf ya." Ujar al berusaha menghibur sang ibu.

Al bergerak pelan menuruni ranjangnya dan tentu saja andin juga dengan sigap membantu sang suami. Al kini berada di hadapan rosa, ia merapihkan rambut rosa yang terlihat berantakan dan juga mulai di tumbuhi beberapa rambut putih disana.

"Mamah harus sehat lagi ya, nanti mamah dan andin ke salon buat rapihin rambut mamah sekalian cat. Udah ada uban tuh." Ujar al tersenyum getir menatap kondisi rosa yang benar benar berantakan.

Sedari kecil al selalu melihat sang ibu berpenampipalan rapih dan anggun. Jadi wajar jika saat ini al merasa begitu teriris ketika melihat bagaimana tak terawat nya rosa.

"Makanya kamu kasih mamah cucu ya, biar ga malu kalo udah punya uban." Ujar rosa yang akhirnya bisa tersenyum lagi.

Al ikut tersenyum, dengan mata berkaca kaca al memeluk tubuh rosa dengan hati hati karena luka bekas operasinya terasa nyeri.

"Aku sayang sama mamah, mamah harus kembali sehat ya. Aku ga suka lihat mamah seperti ini." Ujar al disertai isak tangisannya.

Rosa pun ikut menangis, bahkan wanita paruh baya itu mempererat pelukannya pada al.

"Kamu juga harus sehat al, harus..!" Ucap rosa yang juga tak mau melihat kondisi al yang masih lemah.

Andin menyeka air matanya, akhirnya ibu anak ini kembali bisa bersama lagi. Adin merasa begitu bahagia karena semua hampir baik baik saja.

"Mas, mah aku juga mau ikutan." Ucap andin dengan nada manjanya.

Rosa dan al serentak menatap andin, lalu keduanyapun tertawa bersama sama.

"Sini sayang.." Rosa merentangkan tangan kirinya, dan tentu saja andin langsung memeluk mertua serta sang suami.

Ketiga nya sejenak berpelukan, lalu perlahan rosa menguraikan pelukan mereka. Diraihnya wajah al serta mencium kening putra sulungnya itu. Setelah al rosa juga memperlakukan andin sama persis seperti al.

You (Complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang