You - 02

4.5K 312 2
                                    

Setelah semalam mengalami hal yang buruk hari ini al kembali melakukan aktifitasnya seperti biasa, dan al sudah bersumpah ia tidak akan mau mengikuti roy lagi sekalipun sang ibu yang meminta nya.

Bagi al berkumpul dengan roy adalah hal yang sangat membuang waktu dan tentunya tidak penting.
Al bisa menghasilkan ratusan juta uang dalam waktu 2 jam sedang di tempat itu al hanya menghamburkan uang nya dengan tidak jelas.

"Selamat pagi pak al, hari ini ada meeting dengan pak tanu di cafe bintang. " Al yang baru saja turun dari mobil mewahnya segera di sambut oleh rendi sang assisten pribadi dan satu-satunya orang yang sangat ia percayai.

"Baik ren, saya tanda tangani beberapa file dulu baru kita ke cafe." Jawab al sebari terus berjalan.

Al dan rendi tiba di depan lift, keduanya terdiam sejenak dan menunggu sampai pintu lift tersebut terbuka.

Setelah keduanya masuk ke dalam lift suasana hening sejenak.

"Oh iya pak, saya sudah urus wanita yang semalam mengganggu bapak di one-X." Ujar rendi melaporkan tugas yang sudah selesai ia kerjakan.

"Lalu"

"Namun ada seorang wanita yang membela dia pak."

"Kamu kalah dengan seorang wanita ren?" Tanya al dengan nada dingin dan tatapan tajamnya.

"Bukan begitu pak, namun wanita itu justeru menantang bapak."

Al mengkerutkan dahinya, siapa orang yang berani-beraninya berurusan dengannya. Dan lagi rendi mengatakan orang itu adalah seorang wanita.

"Siapa dia?"

"Dia menyebutkan nama nya andin pak."

"Andin? Apa dia pengusaha?"

"Bukan pak."

"Lalu? Kamu mau saya mengurusi hal itu? Lupakan saja. Biarkan saja wanita-wanita murahan itu." Jelas al yang sangat jelas terlihat kesal.

Saat pintu lift terbuka, al segera berjalan dengan cepat. Seorang wanita cantik yang menjabat sebagai sekretarisnya segera bangkit berdiri dan menyambut sang atasan  dengan sangat ramahnya.

"Bawa file filenya ke ruangan saya." Suruh al dan tetap melanjutkan langkahnya.

Untung saja sikap al ini sudah sering ia lihat sehingga baginya menghadapi al sudah sangatlah biasa.

"Permisi pak, ini beberapa file yang perlu bapak tanda tangan. Lalu untuk schedule bapak sudah saya sampaikan pada pak rendi." Jelas wanita cantik tersebut dengan sangat lugasnya.

Al hanya menganggukkan kepalanya dan  tangannya mulai membalikan beberapa kertas serta membacanya sejenak. Lalu jika dirasa sudah tak ada masalah maka al akan membubuhi tanda tangannya di kertas tersebut.

"Oh ya fel, data yang saya minta kemarin sudah kamu siapkan?" Tanya al sambil menyerahkan kertas yang telah ia tanda tangani.

"Sudah pak, semua file sudah saya salin ke laptop dan juga sudah saya kirim ke email bapak." Jelas felis yang tak lain adalah sekretaris al.

"Baiklah, setelah ini saya dan rendi akan meeting. Jika ada sesuatu yang penting kamu hubungi saya saja." Balas al kemudian.

"Baik pak, kalau begitu saya permisi kembali ke tempat saya pak." Pamit felis dengan sopannya.

Setelah mendapat persetujuan dari al felis segera meninggalkan ruangan al.

"Kita berangkat sekarang ren?" Tanya al pada rendi.

"Boleh pak, mari." Ajak rendi yang segera berdiri dari duduknya.

Ia lebih dulu mempersilahkan al untuk berjalan lalu dengan setianya iapun mengikuti pria berwajah kaku itu dari belakang.

You (Complete) Where stories live. Discover now