63- Surprise

137K 13K 3.5K
                                    

Tap 🌟

Tolong dong, isi komentar di setiap paragraf-nya mau ending nih!

Sini komen bacanya jam berapa?

Dan aku cuma minta sama kalian buat enggak terlalu berekspektasi terlalu tinggi dalam hal apapun.

BUKAN MEREKA YANG MENGECEWAKAN, TAPI EKSPETASIMU YANG BERLEBIHAN!

BERHARAP KEPADA MANUSIA ADALAH SALAH SATU CARA MENYAKITKAN DIRI SENDIRI.

KAMU MENYAKITI DIRIMU DENGAN EKSPEKTASI YANG KAMU BANGUN SENDIRI!

Are you ready?

___

Salah satu orang dibelakang pasangan itu menyeret paksa Olivia hingga ciuman mereka terlepas.

Gadis itu terpekik kaget. Ia memandang wajah anak buah Jovian-kakaknya dengan kebingungan karena wajah itu menjadi aura yang gelap.

Olivia memandang beberapa orang juga mempunyai aura yang sama gelapnya dengan anggota Vangster tadi yang menyeretnya. Bahkan Jovian juga menampilkan aura gelapnya membuat gadis itu mundur menuju Alan sebelum sebuah tangan mencekal kuat lengannya hingga memerah.

Pelakunya, Jovian.

Kenapa ini? Dalam hati gadis itu bertanya-tanya. Kenapa kakaknya menjadi kasar, lagi?

"Abang, kenapa?" tanya gadis itu khawatir lalu mengelus lengan kekar Jovian yang menampakkan urat-uratnya.

"Let's start!" teriak Jovian lantang disertai kekehan iblisnya.

Mata Olivia begitu juga semua orang di sana kecuali anggota Vangster terbelalak kaget melihat banyaknya anggota Vangster yang mencondongkan pistol dan pisau mengarah pada anggota Avigator yang kalah banyak dengan anggota Vangster.

"Apa-apaan ini?!" geram Alan dengan suara baritonnya.

Jovian terkekeh dengan semakin mendekatkan kasar tubuh Olivia padanya hingga kini tangan Jovian sudah tepat berada di bahu Olivia dengan posisi membelakangi gadis itu.

"Abang! Kenapa sih?!" tanya gadis itu semakin bingung menatap penasaran mata gelap Jovian.

"MARI KITA NIKMATI SEMUA KEBODOHAN KALIAN!"

Tawa menggelegar seluruh anggota Vangster membuat mereka di sana semakin bertanya-tanya.

"Bingung?"

"YNTKTS!" teriak Marga membuat semua anggota Avigator melototkan matanya. Badebah itu benar-benar tidak tau situasi.

"Huh, makanya otak tuh dipake jangan cuma dibuat pajangan," maki Jovian semakin membuat mereka terheran-heran.

"Irgan!" perintah Jovian membuat Irgan mendekat kearah ketuanya. Lalu merogoh kertas dari saku jaket kulit khas Vangster.

Irgan membuka lebar-lebar kertas itu hingga semua orang bisa melihatnya karena Irgan tidak berada jauh dari anggota Avigator, Letta, Zanna dan kedua orang tua Alan.

"KERTAS INI...."

"FAKE!!" seringai Jovian langsung keluar dengan tatapan mengejek.

Deg

"Ha?" semua orang tercengang dengan dada yang bergemuruh hebat. Mereka takut mendengar pertanyaan selanjutnya dari Jovian. Mereka harap ini hanya omong kosong.

"Gue gak sebodoh itu, dude." dengan santainya Edgar merokok membuat ia menjadi pusat perhatian.

Jovian mengangkat sebelah alisnya dengan senyuman smirk-nya.

ALAVIA (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang