39- Andai

150K 13.9K 3.5K
                                    

Tap bintang dipojok kiri bawah duluu

Spam komen juga🥳

Thank you banyak-banyak atas semuanya..sayang kalian 💗

Happy Reading

Olivia dan Adhi mengendap-endap menuju lantai atas. Hari sudah malam, Mereka takut ketahuan Desi dan Devan karena membawa Vino sampai larut malam.

Tukk

Lampu ruangan tengah menyala.

'Mampus,' batin Olivia.

"Dari mana kalian?" Tanya Devan dengan raut wajah sangat datar. Ia lah yang menyalakan lampunya.

Adhi dan Olivia menoleh pada sang pemilik suara dengan Adhi yang masih menggendong Vino.

"Dari mana kalian bawa pergi Vino malam-malam?" tanya Devan lagi.

"Pasar malam," jawab Adhi enteng dengan menepuk-nepuk pantat Vino yang tertidur pulas didada-nya.

"Kasian Vino malam-malam pasti dingin. Seharusnya kalian pulang lebih awal!" tegas Devan.

"Macet," alibi Adhi sedangkan Olivia hanya menunduk ketakutan.

"Alasan," decih Devan.

"Dimana om?" tanya Adhi mengalihkan pembicaraan.

"Agar urusan, Kamu jagain Vino satu malam! Olahraga malam libur dulu," goda Devan lalu melengos pergi tanpa menunggu jawaban keduanya.

"Ha?" Beo Olivia, Ia menoleh pada Adhi yang juga menoleh kearahnya dengan mulut sedikit terbuka.

Olivia berlari menaiki tangga tanpa menghiraukan Adhi yang menatap kepergiannya dengan nanar.

...

Tengah-tengah malam seperti ini Adhi mendengar tangis seseorang yang sangat nyaring di telinganya.

"Siapa sih?" Gumamnya masih menutup mata.

Saat matanya terbuka ia dapat melihat Davino tengah menangis dengan menggaruk-garuk badannya sendiri yang memerah.

Adhi dengan cepat mendudukkan badannya melihat Vino menangis sekencang-kencangnya. Vino menggaruk seluruh badannya menggunakan tangan kecilnya.

Adhi menggendong Vino, Kemudian menepuk-nepuk lembut punggung bergetar bocah itu, "Vino kenapa hm?" Tanya Adhi dengan nada pelan karena melihat Olivia yang tertidur, Ia tidak ingin membangunkan gadis itu.

"Atel hiks, HUAAAAAA!!" tangis Vino kejer.

Adhi ikut menggaruk-garuk lembut badan Vino karena tak kuasa melihat Vino yang sepertinya sangat tersiksa.

Dalam hatinya berpikir, Apa ada nyamuk, Selama gue tinggal disini gak ada gatel-gatel kayak gini?

"O O M ATEL, HUAAA!!"

Olivia mengerjapkan mata berkali-kali mendengar tangisan seseorang.

"V-vino kenapa?" Tanya Olivia gugup karena baru saja membuka mata sudah disuguhkan bocah itu menangis kejer dengan menggaruk-garuk tubuhnya sendiri.

"Gak tau," jawab Adhi.

Olivia mengambil alih Vino dari gendongan Adhi, "Vino kenapa sayang?" tanya Olivia lembut.

ALAVIA (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang