42- "Sweet Girl"

163K 14.8K 4.3K
                                    

YANG BAWA NAMA-NAMA LAPAK LAIN DILAPAK INI, SILAHKAN ANGKAT KAKI!

Kesel gue..

Oke, Tap bintang dulu dipojok kiri bawah

Makaciww...

Selamat Membaca 🔥

Pagi ini Adhi bangun terlebih dahulu, Ia mengucek matanya.

"Gue kok disini?" gumamnya.

Ia melihat Olivia yang masih tertidur pulas disampingnya, Dahinya berkerut. Ia juga masih merasakan kepalanya yang terasa sedikit pusing.

"Gue terakhir di club bukan?"

"Terus siapa yang bawa gue kesini?"

"Damn!!"

Ia bangkit dari tempat tidurnya lalu menuju kamarnya. Saat sudah memasuki kamarnya ia ingat betul ia sedang dalam fase marah pada gadisnya. Dengan pikiran yang jernih ia kembali teringat Olivia yang sedang tertawa-tawa diboncengan Edgar. Ya, Edgar, Teman dekatnya.

"Anjing!!!!"

Bugh

Ia memukul tembok didepannya dengan sangat keras. Nafasnya memburu.

Alan mengambil kunci motor, Jaket dan tasnya. Ia mungkin akan pergi ke markas untuk meredakan emosinya. Entahlah ia tidak ingin bertemu Edgar tapi ia ingin dimarkas.

...

Wajah lesu bos mereka tercetak jelas di mata anak-anak Avigator, Membuat mereka mengikuti setiap penggerakan bos-nya.

Alan menuju kamarnya yang berada dilantai atas tanpa memperhatikan tasnya yang tergeletak di tangga. Ia bahkan tidak perduli tatapan aneh yang tersorot dari teman-temannya.

"Alan kenapa?" tanya Gio pada teman-temannya.

"Galau banget kelihatannya," ungkap Marga disetujui teman-temannya.

Sedangkan Edgar menatap punggung Alan yang semakin menjauh dengan raut tidak bisa diartikan. Ia menghela nafas berat lalu kembali fokus pada game-nya.

Alan memandang kamarnya yang berada dimarkas. Kamarnya sangat rapi, Tidak ada satupun barang yang tergeletak dilantai kamarnya itu dengan kombinasi warna hitam dan abu-abu.

Pandangannya teralihkan pada samsak tinju. Ia mendekati samsak itu lalu memukulnya kuat.

Bugh

"ARGHHHHHH," jeritnya melampiaskan emosinya.

"Harus apa lagi gue? Orang yang deket sama istri gue ternyata temen deket gue sendiri?" lirihnya menatap kosong kedepan.

Tangannya terkepal erat kedua sisi badannya. "ANJING!!!!"

Suara kaki berlarian terdengar dibalik pintu kamar Alan.

"ALAN, LO KENAPA? DEPRESOT YA? YAUDAH BUNDIR AJA!!" teriak Marga dibalik pintu kamar Alan.

Brakk

ALAVIA (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang