8- Pindahan

185K 14.8K 499
                                    

Seseorang bisa menahan rasa sakit
Tetapi tidak dengan rasa takut.

~Olivia Shasa Dewangga.

Happy Reading ✨

Seperti biasa esok harinya Keluarga Atmajaya sudah berada dimeja makan.

"Jadi kapan kamu pindahnya? Tanya Desi pada Adhi yang diberi respon hanya mengangkat kedua bahunya.

"Lohh, Gimana sih?"

"Terserah dia" Jawab Adhi sambil menunjuk Oliv menggunakan dagunya.

"Gimana nak? Kamu mau pindah atau tetap disini sementara?"

"Emm...Aku terserah Adhi aja sih mi"

Oliv yang notabenya masih keluarga baru jadi ia masih canggung dan malu untuk berbicara pada orang yang tinggal disini.

"Gimana?"

"Yaudah besok pindah" Kata Adhi santai.

"Cepet banget" gumam Oliv masih terdengar semuanya.

"Kata lo ngikut gue"

"Iya-iya"

"Yaudah nanti siapin barang kalian" Sahut Devan membuat Oliv mengangguk.

"Ayo" Ajak Adhi mengambil jaket kebanggaannya dan langsung melangkah pergi tanpa pamitan.

Oliv segera berdiri dan berpamitan dengan Desi dan Devan setelah itu menyusul Adhi yang sudah didepan.

🍂

Saat sudah sampai Oliv turun dari motor ninja Adhi dan segera melangkah pergi, Baru berjalan tiga langkah ia terngiang-ngiang dengan ucapan bundanya.

kalo mau apa-apa pamit sama suami.

kalo mau apa-apa pamit sama suami.

kalo mau apa-apa pamit sama suami.

Oliv berjalan mundur membuat Adhi mengernyitkan dahi.

Oliv menunjukkan tangannya didepan dada Adhi.

"Apa?"

"Salim"

'Aneh', Pikir Adhi.

Adhi menempelkan tangannya pada tangannya Oliv dengan cepat Oliv mencium punggung tangan Adhi.

"Assalamu'alaikum" Pamit Oliv melangkah pergi.

"Hm"

"Dijawab" Teriak Oliv yang sudah melangkah pergi.

"Waalaikumsalam" gumam Adhi.

🍂

Kantin.

"Lan, Sibuk lo?" Tanya Marga.

"Gak" Jawab Alan singkat,padat,jelas.

"Ohhh, Terus kalo gitu kenapa lo gak pernah nginep lagi dimarkas. Biasanya malah lo terus yang jaga markas"

"Pengen aja" Kata Alan membuat Marga mengangguk.

"Nanti ke Markas Kan?"

"Hm"

ALAVIA (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang