60 - Loser

185 20 0
                                    

Loverdosis : 60
.
.
.

[]

Sudah hari kelima Noina tidak menampakkan diri di sekolah, begitupun dengan Nekara yang sudah dua hari tidak mengikuti pelajaran, cowok itu hanya mengurung diri sendiri di kamar membuat sang bunda lelah dibuatnya.

"Makan dulu, Kar. Kamu udah dua hari gak makan," ujar Sofia meletakkan makanan panas itu di atas nakas.

Nekara memilih mengabaikan, cowok itu malah sibuk sendiri memainkan ponselnya dan kemudian terdengar notif beruntun pada ponsel Noina yang berada di sebelahnya.

Ravy dan Gopal yang setiap hari menjenguk cowok itupun sudah mulai bosan dengan tingkah Nekara yang seperti sudah hilang kewarasannya. Cowok yang tiduran di kasur itu tak hentinya mengirimkan foto dirinya, makanan dan gambar seisi kamarnya pada Noina yang tentu tak diketahui gadis itu karena ponselnya ada di sini.

Setiap menit hampir terdengar bunyi notifikasi dari Nekara yang menutupi gambar wallpaper di ponsel Noina. Cowok itu tak peduli meskipun tak dibaca sekalipun, ia akan tetap mengirimi pesan pada gadisnya.

"Ekar! Makan, Nak!" bentak Sofia mulai kehilangan kesabaran.

Gopal dan Ravy yang duduk di sofa juga ikut prihatin dengan keadaan sahabatnya itu, jika dulu waktu mereka bertengkar perihal rumor Ravy dan Nekara, Noina masih sekolah walau sembunyi-sembunyi, tidak seperti sekarang yang benar-benar menghilangkan bak ditelan bumi.

Tring!

Tring!

Sofia muak, wanita itu mengambil ponsel di sebelah cowok itu dan melemparnya mengenai sisi lemari yang keras. "Sadar, Kar! Dia udah pergi, buat apa kamu bersikeras mengabari dia yang tentu tidak bisa dia ketahui."

Nekara menegakkan pandangan dengan tatapan sayu. Menatap wanita yang terlihat emosi di hadapannya. "Kami udah janji, Bunda. Ketika berjauhan saya akan selalu mengirim Noina pesan. Noina juga sudah setuju dengan itu."

Cowok itu terkekeh pedih. "Saya sudah menepati janji saya, Bunda. Tapi justru kenapa Noina tidak mengabari saya balik?"

Plak!

Sofia menampar wajah anaknya itu emosi. "Lihat, kamu sampai seperti orang gila karena gadis sialan itu! Kamu kenapa, hah? Dia hanya gadis asing yang tak jelas keluarganya, Nekara!"

Brak!

Gopal dan Ravy terlonjak kaget, dua cowok itu memegang dada histeris kala melihat Adrian tampak berdiri tegap di dekat pintu itu. Gopal mengode Ravy bahwa seharusnya mereka tidak ada di situasi seperti sekarang ini. Seolah paham, Ravy berjalan lebih dulu seraya membungkuk-bungkuk melewati Adrian yang tampak sudah emosi.

"Kamu ikut saya!" Adrian menunjuk istrinya itu tegas.

"Mas! Anak kamu ini–"

"Kenapa? Sudah cukup kamu mengatur hidupnya, Sofia. Dia sudah besar, biarkan anak kita memilih pilihannya sendiri." Adrian mendekati istrinya itu pelan-pelan.

"Tapi, Mas. Kamu gak liat gadis itu? Bahkan dia berani tinggal berdua dengan anak kita yang jelas bukan suaminya!" tegas Sofia ikut emosi.

LOVERDOSE [END]Where stories live. Discover now