20 - Benci

331 64 166
                                    

Loverdose : 20

[15+]
.
.
.

[]

"Saya ngambek, gamau tau pokoknya saya ngambek sama kamu."

Nekara mengalihkan pandangan seolah tak suka pada Noina yang tertawa meledeknya. "Apa ketawa-ketawa? Saya lagi marah loh ini."

Noina menaik turunkan alisnya menggoda. "Yakin marah, embh?"

"Iya, ini marah," ucap cowok yang terus menatap ke arah lain itu.

"Ooh, bayi gedenya lagi marah toh." Noina mengangguk mengerti.

Nekara memajukan bibir bawahnya kesal. Dengan gelagat 'marah'nya itu, kakinya melangkah meninggalkan Noina yang semakin semangat meledeknya.

Noina berlari mengejar langkah Nekara yang besar, sebelum tangan cowok itu membuka pintu kemudi, Noina lebih dulu memeluknya dari belakang. "Nenek lagi marah, ya?" Ia masih saja menggoda.

"Gak, ini saya lagi dugem."

Noina semakin tertawa geli, tubuhnya berpindah mendekap Nekara dari depan, mendongakkan kepala menatap cowok yang menampakkan wajah kesalnya itu. "Mana? Kok gak gerak?"

Nekara semakin gemas dengan tingkah menyebalkan gadis pendek itu. Tangannya mendekap erat kepala Noina yang bertumpu di dadanya menyembunyikan wajah kecil gadis itu dari tatapan orang lain.

Noina yang kesusahan bernapas menepuk-nepuk lengan Nekara sekuat tenaga. Namun, tak semudah itu, Nekara malah menggoyangkan tubuh Noina ke kanan dan ke kiri juga sesekali menggigit pipi memerah gadis itu gemas.

"Lepas bego! Sesek." Noina kesusahan berucap.

"Hehe," tawa cowok itu mulai melepaskan Noina dari dekapannya. "Ppopo." Tunjuknya pada pipi seraya tersenyum lebar menampakkan deretan gigi rapinya.

"Gak mau."

Noina menggeser tubuh Nekara dan melangkah menuju kursi penumpang mengabaikan cowok yang mendengkus kesal di sudut sana.

Baru saja Noina memasangkan seatbelt dengan tenang, Nekara malah tancap gas dan membawa mobil itu seperti sedang kesetanan. Pandangan cowok itu menatap jalan dengan fokus, mengabaikan teriakan Noina yang memegang seatbelt di perutnya takut.

"PELAN-PELAN TOLOL!! MAU MATI JANGAN NGAJAK GUE! GUE BELUM KETEMU SUNGHOON!" Teriakan menggelegar dari bibir Noina memenuhi seisi mobil, sayangnya Nekara tak mendengarkan itu, tiba-tiba pendengarannya tak berfungsi.

"MAMA!! JANGAN JEMPUT NOINA DULU, NOINA JANJI AKAN NYUSUL TAPI BELUM SEKARANG!" Entah apa yang diucapkan gadis di sebelahnya itu, Nekara sama sekali tak peduli. Ia marah, tak suka pada Noina yang tak menuruti keinginannya.

Perjalanan yang terasa singkat nan membawa nyawa melayang itu akhirnya berhenti. Noina berjalan sempoyongan dengan perut yang terasa melilit menahan mual. Kepalanya pusing seakan dinosaurus beterbangan di atasnya.

Gadis itu berlari menuju wastafel dan memuntahkan isi perutnya di sana. "Lo... gila." Hadapnya pada Nekara yang tak peduli dan hanya melangkah menaiki anak tangga.

Melihat respon yang seperti itu, Noina mendengkus. Jika itu mau Nekara, maka Noina juga akan menghindari cowok itu sekarang juga. Usai melepaskan sepatu dan membersihkan wajahnya, Noina memilih tidur di sofa tanpa beralaskan selimut itu.

Tubuh Noina menghadap sandaran sofa, memunggungi televisi yang tak menyala. Tangannya memeluk bantal sofa itu erat menghilangkan udara dingin yang menusuk.

LOVERDOSE [END]Where stories live. Discover now