32 - PELAKSANAAN OLIMPIADE

68 14 9
                                    

HALO, APA KABAR?

SIAPA YANG MENUNGGU UPDATE BAB INI?

FOLLOW AKU DULU, DONG!

•••

ABSEN DULU DONG, KALIAN UMUR BERAPA SIH?

SELAMAT HARI IBU, YA!

AKU BERHARAP SEBELUM BACA BAB INI, KALIAN UCAPKAN "AKU BAHAGIA"

OKE, KALAU SUDAH BISA LANJUT BACA!

JANGAN LUPA VOTE DAN SPAM KOMENTAR TIAP PARAGRAF

JANGAN LUPA VOTE DAN SPAM KOMENTAR TIAP PARAGRAF

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

BAB 32 - PELAKSANAAN OLIMPIADE

"Terkadang, tak semua harapan orang lain harus diwujudkan. Jika memang tak bisa dipaksakan, maka jangan menyalahkan keadaan!"

__________

Rombongan mobil yang dikendarai oleh Pak Waluyo masih melaju dengan kecepatan standar. Pak Waluyo fokus pada apa yang ada di depan. Tak ingin gugup dan berusaha untuk tetap tenang. Sesekali membuang napas yang tidak terlalu terdengar oleh orang-orang di sekitarnya.

Rara masih bingung dengan apa yang akan terjadi nanti. Apalagi, setelah Pak Waluyo bersikeras untuk mendatangi Damar di rumah Reyhan. Saat ini yang gadis itu takutkan adalah bagaimana jika Damar akan marah dan melukai dirinya sendiri lagi. Rara yakin, tindakan Selfharm yang Damar lakukan akan dengan mudah kembali terjadi apabila ada sedikit tekanan dan paksaan.

Menit berikutnya, secara tiba-tiba mobil terhenti di pertigaan, membuat semua orang yang ada di dalam saling bertanya satu sama lain. Spontan semuanya langsung memalingkan wajah ke arah luar. Ternyata, rombongan mobil yang dikendarai Pak Trisno sedang mengalami kendala.

"Kalian semua harap bersabar, tunggu sebentar di sini! Bapak mau bantu mobil sebelah dulu," ucap Pak Waluyo dengan tergesa-gesa, setelah memastikan mobil terparkir dengan aman, dirinya segera turun.

Ternyata ban mobil yang disupiri pak Trisno harus diganti. Membuat satu persatu siswa yang ada di dalam mobil memilih untuk keluar karena terasa pengap. Begitu juga dengan mobil 1.

Cukup lama perjalanan terhenti, bahkan saat ini waktu sudah menunjukkan pukul setengah delapan. Itu tandanya, tinggal sebentar lagi tahap upacara pembukaan Olimpiade akan dimulai.

Setelah semuanya selesai, mobil 2 terlebih dahulu berjalan, dan diikuti mobil 1 yang disopiri oleh pak Waluyo. Rara masih cemas, apakah rencana awal untuk mengunjungi Damar akan tetap dilaksanakan? Sesekali memastikan jalan yang dilewati dan mengingat arah yang benar.

Rara meremas kuat dadanya, dia tak habis pikir dan berpikiran negatif tentang apapun nanti. Namun, perlahan mobil tidak menuju ke arah rumah Reyhan, membuat Rara menghela napas lega.

"Huft, aman."

"Woy, apanya yang aman?" tanya Jingga seketika, membuat Rara terpelonjak kaget.

Rara mengalihkan pandangan, sekarang menunjuk ke arah luar seadanya. "Eh, nggak. Itulo Ga, ada ikan terbang."

TENTANG DAMAROpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz