Di ruang UKS sangat sepi kali ini, hanya ada Putra dan Indah yang bertugas untuk piket sekarang. Sementara itu, Damar masih dalam posisinya dan belum ada pergerakan sama sekali.
Kring... Kring... Kring...
Suara bel istirahat telah berbunyi. Tepat pukul sepuluh seluruh siswa berbondong-bondong keluar dari kelas dan sebagian besar dari mereka menuju kantin. Hanya sebagian kecil yang datang ke perpustakaan untuk membaca dan meminjam buku. Sebagian kecil lainnya memilih tetap di kelas.
"Put, gue ke kantin dulu. Laper belom sarapan dari tadi pagi. Lo jagain Damar, bisa?" tanya Indah, memecah lamunan Putra yang sedari tadi mereka duduk bersebelahan.
Putra mengangguk, "Iya, boleh. Gue nitip gorengan sama teh pucuk satu." Putra merogoh uang dari dalam sakunya, lalu memberikannya ke Indah.
Indah menerima uang dari Putra, "oke, lo jagain Damar. Sana masuk ke dalam, siapa tau Damar udah bangun!"
"Siap, lo cepetan baliknya. Jangan pakai mampir segala. Gue juga laper nih."
"Santai aja kali, jaraknya juga cuma beberapa meter. Palingan yang lama antrinya. Moga aja sepi."