62- Olivia's Birthday

Start from the beginning
                                    

"Happy Birthday, baby. I wish you all the best. I hope we will always be together. One thing you should know, my love for you is no joke, I really, really love you. More than anything."

Semburat merah di pipi gadis itu sangat jelas terlihat. Bahkan, bisa dikatakan seperti tomat yang membusuk. Alan berhasil menggoyahkan hatinya.

"Baby, hm?" panggil Alan pada Olivia mengecup dagu gadis itu yang terus mengembangkan senyuman terindahnya dengan menundukkan kepalanya. Sialan, Olivia sangat malu tolong!!

"Ya?"

"Don't ever leave me, gue bergantung hidup sama lo. I will die if you leav--"

"Shut up, jangan ngomong gitu. gue gak bisa janji. Kalau gue pergi cari tau apa yang bikin gue pergi sebelum lo mati, nantinya..."

"Gue tulus cinta lo, gue gak akan pergi tanpa alasan. Cinta gue melebihi sebelum-sebelumnya dari orang lain yang gue temuin. Even my love is more than your love to me."

Alan kembali mencium kening gadis itu lembut dan sangat lama.

"Thanks, Thank you for everything, Bee. I love you so much, hm."

Mata gadis itu berkaca-kaca dan membalas kembali pelukan hangat Alan.

Mata gadis itu berkaca-kaca dan membalas kembali pelukan hangat Alan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Mo nanges, jomblo gini bett dah," lirih Marga melas.

"Atiku panas, cok!" sahut Samudera.

"Jomblo-jomblo!" ledek Gio yang dihadiahi tandangan maut Samudera dan Marga.

Alan melepas pelukannya dan mempersilahkan Jovian untuk berbicara pada Olivia.

"Happy Birthday, My Angel. I just hope that happiness will always be with you. Believe me, I really, really love and cherish you."

Gadis itu tersenyum dalam dekapan Jovian. Menikmati setiap kecupan yang diberikan kakak laki-lakinya di puncak kepalanya.

"All the best your special day," bisik Jovian.

"Thank you, my brother. I also really love and cherish you."

Setelah menikmati beberapa menit berpelukan, Jovian melepaskannya.

Alan membawa kue itu dan menyuruh Olivia meniupnya.

"Doa dulu."

Olivia memejamkan matanya, berdoa dalam hati dengan senyum yang terus mengembangkan.

'Tuhan, aku beroda padamu agar orang terdekatku selalu diberi kebahagiaan. Aku sangat menyayangi mereka semua, aku harap di hari-hari selanjutnya berjalan dengan baik. Aku ingin menikmati setiap detik titik kebahagiaan yang baru saja saya temukan. Berikan saya langkah yang tepat dalam setiap milih keputusan yang nantinya semoga saya tidak akan sesali seumur hidup. Dan, sampaikan setiap rasa sayangku pada orang-orang terdekatku. Saya tidak tau bagaimana cara menunjukkan hal itu selain dengan kata-kata. Satu lagi, berilah tempat kedua orang tua kandung berserta orang tua angkat ku dan adik angkatku disisi terbaikmu. Terimakasih, Tuhan. Atas semuanya...'

ALAVIA (TERBIT)Where stories live. Discover now