31. tri deg un: mae'n fwystfil

6.6K 907 242
                                    

Mimosa menyuruh Pak Samuel, butler rumah Hezkel untuk membawa kembali Eclairs yang tengah tertidur di kamarnya, sementara itu, Mimosa juga menyuruh salah seorang asisten rumah tangga rumah ini untuk membawa bekas mangkok bubur Karina kembali ke dapur.

Setelah kamar menjadi sepi, Mimosa mendekat ke arah Karina.

"astaga sweetheart, kamu tahu tidak gimana paniknya bunda waktu dokter Margaretha bilang perlu menebus obat memar juga untukmu. Bunda kira Hez ada main tangan sama kamu. Ternyata obat memar untuk menghilangkan bekas ulah Hez. Ck. anak itu benar-benar!" ujar Mimosa menggebu-gebu

Sementara Karina di tempatnya hanya tersenyum kaku, harus berkata apa. di titik ini, pasti Mimosa akan mengetahui bahwa-

"ooh..iya bunda juga dipesankan untuk membeli salep pereda nyeri untukmu. Astagaa, lain kali, kalau Hez minta, gausah di kasih sayang, untung saja frostbite kamu nggak terlalu parah meskipun sendi-sendi kamu susah digerakkan. Tapi harusnya ini semua bisa dihindari, kalau Hez nggak macem-macem. bunda bakalan tarik telinganya nanti kalau dia sudah pulang kerja" cerocos Mimosa panjang lebar.

Seketika Karina merasa ingin tenggelam saja di palung Mariana. Malu banget. pikirnya sambil menyembunyikan wajahnya.

Ya, emang Karina juga yang bego sih, udah tahu duda buka puasa selama hampir 6 tahunan nggak ada hubungan badan. Sekalinya berhubungan pasti ganas dong. My bad. pikir Karina lagi.

Jadi certanya itu begini, pada saat di Aquaventure, memang tanpa berpikir panjang sebelumnya Karina mengiyakan karena di bujuk oleh system bahwa Karina akan mengikuti ritual pernikahan kedua bagi Hezkel.

Yechezkel yang mendengarnya seketika berbahagia dan menciumnya panjang sekali lagi.

"kamu menyetujuinya, sesampainya kita di Zernite, aku akan membicarakannya dengan para tetua." ujar Hezkel sekali lagi pada Karina.

Sistem yang mendengarnya pun langsung berteriak kegirangan di pikirannya.

Nah, di hari yang sama, di perjalanan pulang, terjadilah badai salju. Seketika seluruh rombongan Hezkel panik. apalagi mereka membawa 3 anak-anak. si kembar dan Noah.

Sedangkan Allison dan Aurora, tidak pergi ke Aquaventure hari ini.

Javier pun pada akhirnya Hezkel perintahkan untuk mencari penginapan terdekat, karena tidak memungkinkan bagi mereka melanjutkan perjalanan di tengah badai hebat.

Sekitar 500 meter jaraknya, mereka pada akhirnya menemukan sebuah penginapan. Namun karena kamar yang tersisa hanya tiga buah kamar, mau tidak mau Hezkel dan Karina satu kamar, si kembar dan Noah satu kamar, dan yang terakhir kamar terluas dan terbesar di huni oleh Javier dan rombongan satu kamar (dengan tambahan charge untuk tambahan 3 buah ranjang dalam satu kamar).

Malam itu, Karina cukup terkejut melihat kamar yang dihuninya Bersama Hezkel sangat kecil. Bahkan sepertinya kamar ini merupakan kamar paling kecil dari dua kamar yang dilihatnya sebelumnya.

Setidaknya anak-anak akan tidur dengan nyaman, pikirnya saat itu.

Setelah puas berkeliling kamar dan mengecheck fasilitasnya, Karina mendudukkan dirinya di tepi ranjang.

"sudah melihat-lihat? kenapa kamar ini sepertinya terpencil sekali Hez?" tanya Karina pada Hezkel

Hezkel menutup pintu kamar dan menguncinya. "kamar ini memang terletak paling jauh dari jalanan, Rina. Kamar ini hanya disediakan bila pengunjung terlalu ramai dan tidak ada kamar penginapan yang bisa di sewa lagi"

Karina menganggukkan kepalanya. "pantas saja kasurnya keras sekali, berbeda jauh dengan dua kamar sebelumnya" ujar Karina pelan.

"aku bisa membuatmu tidak merasakan bahwa kasur ini keras" bisik Hezkel di telinga Karina sambari memindahkan rambut panjang karina ke salah satu sisi lehernya saja.

Karina, We Love You! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang