Chapter 04 (Remake Version)

12 7 0
                                    


Di balik gerbang besi berkarat, terdapat bangunan utama sekolah bertingkat dua. Cat pada dindingnya terkelupas dan retak, sebagian gentengnya pecah, lantai berubin tampak menghitam di beberapa bagian. Hidup segan mati pun tak mau, seperti inilah kondisi sekolahku

Padahal beberapa tahun yang lalu, sekolahku adalah yang bergengsi di kota ini. Pergantian kepemilikan dan hilangnya donatur jadi penyebab utama tersendatnya pemugaran gedung beserta aktivitas sekolah. Aku tidak ingin mengatakan ini, seiring dengan kondisi yang apa adanya, biaya SPP bulanan sekolah ini tidak terlalu tinggi. Dibandingkan dengan sekolah swasta lainnya yang rata-rata di atas Rp 500.000 per bulannya.

Adapun alasan mengapa aku memilih sekolah swasta adalah karena aku tidak diterima di sekolah negeri. Aku tidak akan membual dengan berbagai alasan manis meskipun itu akan membuat imejku baik. Lebih baik jujur tapi pahit dari pada bohong tapi manis. Itu prinsipku.

Baru saja dari gerbang, tiba-tiba kepalaku ditempeleng dari belakang.

"Aduh!" pekikku.

Tanganku refleks memegang kepala yang sakit dan segera menoleh untuk mencari tahu sumbernya. Dengan wajah tanpa dosa, seorang lelaki tersenyum lebar setelah keisengannya berhasil membuat targetnya gusar.

***

Selengkapnya baca di Good Novel, ya.

Oh iya, karena ceritaku ini udah turun kontrak, My Wife is My Enemy udah tayang di aplikasi, ya. Tinggal download aplikasi Good Novel di PlayStore atau AppStore, terus cari "y Wife is My Enemy". Abis itu enjoy! :D

https://www.goodnovel.com/book/31000154833-1648347

My Wife is My EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang