27 dan 28. dau ddeg saith ac wyth ar hugain: dechrau clan Apollo yn Zeterlite

Mulai dari awal
                                    

Lalu selama di Azerbaijan, Karina juga sedikit mengerti berbahasa Arabic dan Turkish karena penduduk Azerbaijan juga banyak yang merupakan etnis dua negara timur tengah tersebut sehingga teman-temannya sedikit banyak mengajaknya berbicara dan mengajari Karina menggunakan bahasa tersebut.

Setelah hidup di negara orang selama 4 tahun di Jerman dan 9 tahun di Azerbaijan, Karina telah menginjak usia 17 tahun.

Dan pulang ke negara Indonesia untuk kembali kepada kedua orang tuanya. Dan diumurnya yang ke 17 tahun, Karina telah mahir menggunakan bahasa Inggris, Chinese, Jerman, Azerbaijani, Russian, Japanese, dan Armenia. Sedangkan bahasa yang sedikit banyak Karina mengerti namun belum terlalu mengerti adalah bahasa Arabic, Turkish, dan bahasa Indonesia.

Di negara Indonesia, Karina memasuki salah satu perguruan tinggi Swasta dan mengambil jurusan Bisnis Internasional. Dan kelasnya menawarkan program belajar bahasa Perancis, Italia, Spanish, Danish/Belanda dan bahasa Inggris.

Namun naas, karena karina terlalu memforsir dirinya untuk belajar, mengelola rumah makan dan mengembangkan bisnis rumah makan keluarganya sebagai tugas kuliahnya.

Karina yang tengah berjalan di trotoar hendak pergi ke rumah makan sederhananya untuk membantu ibunya mengawasi pegawai dan sesekali Karina turut memasak atau melayani pelanggan, karena terlalu lelah dan mengantuk sehingga tidak memperhatikan jalanan kemudian tertabrak sebuah mobil yang melaju sangat kencang, dan pada akhirnya dinyatakan koma hingga meninggal dunia.

Ketika membuka mata, Karina telah berada di dunia novel, dengan di temani oleh system ke tubuh gadis berusia 18 tahun yang tengah hamil.

Selama di negara Amethys ini, ternyata masyarakatnya menggunakan bahasa Lefreelion, bahasa resmi negara Leefreelion, dan bahasa ini sangat mirip dengan bahasa Perancis. Karina yang tidak terlalu mahir menggunakan bahasa Perancis, pada akhirnya membeli kemampuan berbahasa Perancis, dan kini Karina telah mahir menggunakan 8 bahasa, dan tidak terlalu mahir menggunakan 7 bahasa Internasional.

Nahh.. mari kita kembali lagi ke pemandian kolam air panas.

Karina yang tidak terlalu mengerti batasan hubungan antara pria dan wanita, diperlakukan secara demikian oleh Yechezkel pun hanya diam saja, meskipun pipinya sedikit malu dan bingung.

Hasil karya Yechezkel, yang pada awalnya tubuh Karina begitu bersih, putih dan halus, kini telah terdapat bercak-bercak kemerahan di banyak tempat di tubuhnya. Dan Karina pun hanya diam saja, karena Karina berpikir hal ini wajar untuk seseorang yang melakukan pendekatan.

Sedangkan Yechezkel yang tengah menatap Karina tersenyum puas melihat hasil karyanya. Menyebar dimana-mana. Punggung, leher, bahu, lengan, telapak tangan, perut dan belahan dada Karina, semuanya telah mendapatkan tanda penjelajahan darinya. Indah sekali. piker pria berusia 31 tahun itu.

Yechezkel memang pada awalnya sengaja, memerintahkan salah satu petugas Aquaventure kepercayaannya untuk merekomendasikan pemandian air panas ini, dan Hezkel juga lah yang menyiapkan outfit Karina saat ini, dan diluar dugaannya. Karina hanya menurut mengenakannya tanpa protes. Tentu saja Yechezkel sangat senang.

Memang, melihat Karina yang begitu tenang, diam dan penurut seperti ini membuat jiwa dominannya menjadi liar. Yechezkel yakin jika Karina adalah seorang sub. Ideal sekali untuknya.

Yechezkel menelisik kearah Karina. wanita ini cantik, muda, pintar dan elegan. Aroma tubuhnya telah Hezkel pastikan adalah aroma tubuh alami, aroma Noir, favorite nya. Terlalu pas dengan seleranya. Bahkan tanpa cacat dan cela sedikitpun. Sesuai dengan tipe wanita idealnya.

Sungguh, Yechezkel awalnya hanya memikirkan bahwa tipe idealnya, tidak mungkin ada wanita yang bisa mencapainya, termasuk Sierra. Sierra terlalu menuntut, matrealistis dan kekanakan untuknya. Sierra juga tidak memiliki aroma tubuh alami seperti Karina.

Karina, We Love You! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang