25. pump ar hugain: ein cusan gyntaf

Mulai dari awal
                                    

Kepala Yechezkel sudah pening ditambah dengan celotehan dan pertanyaan tidak penting dari Allison yang semakin membuat kepalanya ngilu.

Mengangguk meskipun dengan sedikit terpaksa, Allison mengekori sahabatnya yang telah lebih dahulu berjalan mendahuluinya.

Begitu mereka sampai ke tempat mereka memarkirkan mobil mereka, Allison sesegera memasuki mobilnya dan meninggalkan Yechezkel yang masih sibuk mencari pakaian ganti untuknya.

Kondisinya benar-benar tidak baik saat ini, bisa gawat bila salah seorang asisten rumah tangganya atau bahkan Karina, yang mungkin saja terbangun dari tidurnya dan pergi ke dapur karena haus melihat keadaannya saat ini.

Pakaian kotor dengan beberapa noda darah di pakaiannya. Darah anak buah tikus yang membawa kabur uangnya. Bisa-bisa Karina langsung angkat seribu kaki menjauhinya. Dan menggagalkan misinya memiliki keluarga yang lengkap, lagi.

Setelah mengguyur dirinya dengan air di toilet umum yang terletak tak jauh dari tempatnya memarkir mobilnya, memakai serumnya dan berganti pakaian, Yechezkel memasuki mobilnya dan tak lama setelahnya meninggalkan tempat yang baginya mengesalkan itu.

sepertinya sudah beberapa hari dirinya tidak mengalami kesialan, mengapa harus sial disaat seperti ini? decaknya kesal.

­­­­­­­­­­­­­_____________________________________________

Waktu tengah menunjukkan pukul dua dini hari, dan Karina tidak bisa tidur. Perutnya terasa sedikit lapar.

Karina menengok sedikit kearah anak-anaknya yang sepertinya masih tertidur pulas, merapikan pakaiannya dan bergegas turun ke dapur untuk memasak sedikit.

Asisten rumah tangga Hezkel belum ada yang datang bekerja pada dini hari seperti ini. Biasanya mereka datang pukul 6 pagi.

Setelah memasak makanan dan membuat beberapa mangkuk kecil acai bowl sebagai dessertnya, suara pintu terbuka terdengar.

Siapa yang datang dini hari begini melalui pintu belakang? pikirnya bingung.

Setelah ditengoknya dari dapur, ternyata Yechezkel datang dengan keadaan yang errr... tidak bisa dikatakan cukup baik.

Kantung matanya bahkan terlihat sangat jelas meskipun dari jarak yang cukup jauh seperti ini.

Karina menghampiri Yechezkel hingga membuat pria berusia 31 tahun itu terperanjak kaget karena kedatangan Karina secara tiba-tiba disampingnya. damn, benar saja. sesuai firasatnya bahwa Karina pasti terbangun. untung saja keadaannya sudah lebih baik dari semula. pikir Yechezkel sambal mengelus dadanya yang sempat terkejut karena kedatangan Karina.

(disini Karina dan Hez sudah menggunakan aku-kamu, bukan lagi saya-anda-kamu, karena mereka telah mencoba menerima untuk menjadi lebih dekat alias melakukan pendekatan).

"kamu belum tidur?" tanya Hezkel pada Karina.

"aku terbangun, tiba-tiba saja kelaparan, Aku membuat sup tulang sapi muda. Kamu mau makan, Hez?" tanya Karina pada Yechezkel.

"kamu memasak? boleh. aku juga lapar, tolong siapkan juga untukku, Rina" Yechezkel yang mendengar kata-kata masakan, berdiri dan menarik Karina untuk berjalan kearah meja makan dengan sedikit tidak sabaran karena sedari di jalanan tadi, Yechezkel merasa kelaparan, bercampur letih juga mungkin.

"Kebetulan sekali, aku juga lapar, Hez. dan kukira memakan sup malam-malam begini akan membuat perutmu hangat dan nyaman"

"Perfect. aku benar-benar lapar saat ini. Terima kasih sudah memasak malam ini"

Menyiapkan makanan untuk Yechezkel, kemudian turut serta mendudukkan dirinya di kursi seberang Hezkel, Karina menyiapkan makanan untuk Hezkel dalam diam, bahkan dirinya sendiri pun tak sadar sedari tadi Yechezkel memperhatikannya dengan lamat.

Karina, We Love You! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang