14. pedwar ar ddeg: yr arogl dau deulu

Start from the beginning
                                    

Sesampainya mereka di depan pintu rumah Karina, Hezkel memecah keheningan.

"Saya Yechezkel"

Mengangguk sebentar, Karina kemudian tersenyum, "Iya. saya Karina. Terima kasih telah mengantar Ezequiel dan Eclairs dengan selamat, maaf jika mereka merepotkan anda seharian tadi"

Hezkel hanya tersenyum, "tidak masalah. mereka pintar dan tidak merepotkan. Saya senang bersama mereka. ngomong-ngomong nona Karina, bolehkah saya izin mendekati si kembar?"

_____________________________________

"Ah.. terima kasih tuan Maximillan atas kerjasamanya, Saya sepertinya akan menunggu tuan Yechezkel di sini sebentar lagi, tidak masalah, bukan? tuan Yechezkel memiliki janji pertemuan dengan tuan William Aishgard" tutur Allison panjang lebar pada Maximillan.

Ya, sedari pukul 11 siang hingga kini telah berganti menjadi pukul 7 malam, kedua pria itu tengah membahas megaproyek mereka di Negara Lefreelionia, yaitu pembangunan sebuah pusat perbelanjaan dan dua buah tower apartemen sky rocket yang menggunakan konsep bangunan ramah lingkungan yang berintegrasi teknologi panel surya serta hotel mewah di kawasan elit terpadu di pusat kota. Hezkel tadi sempat membriefing Allison dengan tambahan sebuah mercusuar yang akan menjadi ikon kota terpadu tersebut namun Maximillan belum memberikan tanggapan positive di pertemuan mereka yang sebelumnya. Oleh karena itu, Hezkel mengirim Allison pada Maximillan karena pria itu sangat pandai bernegosiasi, sedangkan Hezkel. malas basa-basi jika terlalu lama dan menyita waktunya.

Sebenarnya, proyek ini merupakan proyek antara Hezkel dengan salah satu perusahaan yang di pegang oleh Walter Aishgard, namun karena Walter tidak ingin terlalu sering bepergian jauh keluar negeri guna mengecheck dan memantau perkembangan proyeknya, Walter menyerahkannya pada Maximilan.

Dan benar saja, tak lama kemudian, ketika kedua pria itu masih berbincang seputar hal remeh-tameh, Hezkel dengan kemeja yang sedikit terbuka di bagian dadanya dan terlihat letih, datang ke arah mereka.

"Tuan Yechezkel, selamat datang" sapa Maximillan ramah.

Hezkel hanya tersenyum tipis melihat Maximillan yang menyambutnya. "selamat malam tuan Maximillan."

"Malam tuan Yechezkel, oh. iya selamat juga untuk anda, saya dengar dari kakek saya bahwa anda telah menemukan anak anda. Semoga Tuhan memberkati anda tuan Hezkel" ujar Maximillan dengan raut wajah senyum sopannya. (senyuman bisnisnya.lol)

Hezkel yang mendengar penuturan Maximillan, Hezkel hanya mengernyit. sekeras apapun menutupi beritanya, pasti sudah menyebar di kalangan atas untuk saat ini meskipun beritanya kemungkinan masih simpang siur. Oh.. dan juga apakah pria dihadapannya ini masih akan tersenyum begitu menyadari bahwa anaknya adalah anak yang tengah menjadi pembahasan mereka saat ini.?

"Ya, tuan. Saya merasa sangat diberkati. mereka anak-anak yang sangat pintar dan berbakat" ujar Hezkel sambil tersenyum simpul.

"Oh.. haha. tentu saja mereka berbakat. bukan kah mereka anak-anak anda, bukan begitu tuan?"

Hezkel lalu tersenyum lebar, "ya. mereka anak-anakku. dan selamanya pun mereka adalah anakku" kata Hezkel penuh arti. "Oh, bisakah saya izin ke toilet sebentar sebelum menemui tuan William? saya ingin mencuci wajah saya" lanjut Hezkel kemudian.

"Senang mendengarnya juga tuan! dan Ya... ya! silahkan saja tuan, anda bisa meminta pak Budi untuk mengantarkan anda dan juga, kakek sudah menunggu anda di ruang kerja"

"mari silahkan tuan" kata pak Budi sambil membimbing Yechezkel menuju toilet dan setelah selesai, pria paruh baya itu juga mengantarkan Hezkel ke lantai empat, tempat dimana ruang kerja William berada.

Karina, We Love You! Where stories live. Discover now