Part 7

37.7K 1.5K 154
                                    

Part ini khusus aku dedikasikan untuk akusyapha03

Haha, sepertinya aku tidak mungkin bisa update setiap hari

Ουπς! Αυτή η εικόνα δεν ακολουθεί τους κανόνες περιεχομένου. Για να συνεχίσεις με την δημοσίευση, παρακαλώ αφαίρεσε την ή ανέβασε διαφορετική εικόνα.

Haha, sepertinya aku tidak mungkin bisa update setiap hari. Tapi, makasih ya sudah berharap ^^

Kemudian aku juga mau minta maaf karena janjiku akan update tengah malam kemarin tidak bisa kutepati. Aku tidak tahu kalau aku kebablasan tertidur tadi malam, bukan bermaksud php ://

Maafkan aku yaa... Selamat membaca^^

***

Aku mengutuk Caca yang kini nyengir tanpa rasa bersalah padaku. Ia justru bersemangat menyedok bubur ayam ke dalam mulutnya yang ileran.

Oke, aku hanya ingin menjelek-jelekkan wajah menyebalkan Caca dalam bayangan kalian. Caca gak ileran, karena sejujurnya, ia masih terlihat cantik bahkan setelah tidur di Bus selama berjam-jam.

"Soriiiii... Mau gimana lagi, ternyata gebetan gue senior UKM iniiii.. Dia mau gue duduk sama dia terusss..." Aku memutar mata padanya, seakan gebetannya lebih penting dengan keadaanku yang mengenaskan.

Wisnu sialan hampir saja duduk di sampingku sebelum Rangga yang lebih sialan menggantikannya karena si Caca sialan lebih memilih duduk bersama gebetannya yang sangat sialan!

Hah! Aku kehabisan nafas, Entah berapa kali aku menggunakan kata sialan selama perjalanan kami menuju Villa yang mungkin masih jauh dari tempat kami beristirahat.

"Tapi serius, lo gak denger gosip apapun di dalem bus rombongan lo, nin?"

"Jangan ngalihin percakapan karena gue masih marah sama lo!" Aku menggertakkan gigi padanya, meminum teh hangat untuk menenangkan tubuhku yang kedinginan.

Ngomong-ngomong tentang kedinginan, aku terbangun setelah sepuluh menit bus berhenti di tempat peristirahatan dengan jaket biru dongker milik Rangga yang menyelimuti tubuhku rapat, sedangkan pemiliknya entah sudah pergi kemana, aku juga tidak peduli.

Awalnya aku ingin meninggalkan jaket ini di bus, gengsi untuk memakainya di tengah fans-fans Rangga yang pasti tahu kalau jaket yang kukenakan adalah milik si ketua panitia.

Namun memikirkan bagaimana menyenangkannya saat melihat gadis-gadis kurang kerjaan itu akan berekspresi membuatku memakai jaketnya lebih rapat, merasakan wangi musk dari parfum miliknya yang anehnya menyenangkan saat masuk ke dalam indera penciumanku.

"Iyaaa deh, gue beneran minta maaf. Mau gue temenin selama sisa perjalanan ini?" Caca merayuku, ia bahkan memberiku telur rebus miliknya ke dalam mangkuk buburku yang masih separuh.

"Gak usah. Ribett..." aku mendelik padanya yang tertawa melihatku memakan telur rebus darinya.

Siapa yang bisa menolak telur rebus di atas bubur ayam?

"Tapi beneran, lo gak denger apapun?" Caca kembali membahas topik gosip yang baru saja dia baca dari grup telegramnya.

"Gosip apaansih? Gue bukan lo jadi gue gak tau dan gak peduli." aku memakan telurku dengan bahagia, setengah hati mendengar penjelasan Caca tentang gosip yang ia dengar.

Kamar SebelahΌπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα