Part 29

2.3K 216 13
                                    

Jangan lupa follow sebelum baca<3

Aku mau tau dong.

Ada yang nungguin cerita ini gasih?😯

Cinta Untuk Arfan

"Kak Inara!" seorang anak kecil dengan bandana berwarna kuning itu berlari menghampiri Inara, wanita yang tengah berdiri di depan cermin itu membalikkan tubuhnya, ia tersemyum lebar sembari merentangkan kedua tangan nya.

"Kangen," ujar bocah perempuan itu.

"Kakak juga kangen sama Dila," jawab Inara.

"Wah asik banget kayaknya." kedua perempuan itu lantas melerai pelukan nya, Inara tersenyum melihat Bayu dan Aurel yang berjalan menghampiri nya.

Ia mencium punggung tangan Bayu dan juga Aurel, kemudian mendudukkan tubuhnya di sofa kecil yang berada di dalam kamarnya.

Aurel mengulurkan tangan nya, ia mengusap lembut perut rata adik iparnya, "Berapa usia kandungan nya, Ra?"

Inara tersenyum di balik cadarnya.

"Tiga minggu, Kak."

Aurel tersenyum tipis, kemudian memperhatikan perut adik iparnya itu.

Inara mengerti akan arti dari usapan yang di hasilkan oleh kakak iparnya itu, mengingat bahwa Aurel belum juga di berikan momongan setelah lima tahun pernikahan mereka, meskipun Bayu tidak pernah mempermasalahkan akan hal itu. Namun. Tetap saja, seorang wanita akan merasa sangat bahagia jika ia bisa menjadi seorang ibu, dan melahirkan seorang bayi kecil dari rahimnya sendiri.

Inara menyentuh telapak tangan Aurel yang berada di perutnya, sontak wanita cantik itu menolehkan pandangan nya. Inara bisa melihat tatapan matanya yang menyiratkan kesedihan disana.

"Kak, Allah itu gak pernah tidur. Allah tau apa yang di inginkan oleh hambaNya, percaya sama aku, cepat atau lambat di dalam sini akan ada sosok malaikat kecil yang akan mejadi pelengkap kebahagiaan kalian," jelas Inara panjang lebar.

Aurel mengerjapkan kedua matanya, hal itu membuat air mata yang ia tampung tadi langsung luruh mengenai kedua pipinya. Tangan Inara terangkat, guna menghapus air mata kakak iparnya.

"Kalau Allah belum juga kasih kepercayaan untuk aku dan juga Mas Bayu, aku gak masalah, Ra. Karena sekarang aku udah punya Dila. Kebahagiaan kita udah lengkap," jawab Aurel.

Inara tersenyum haru, kemudian ia langsung memeluk tubuh wanita cantik itu. Semua itu tidak luput dari pandangan Bayu, pria itu mengulum senyum nya. Ia tau, istrinya itu kerap mengeluh perihal seorang anak. Alasan nya, karena Aurel takut jika suatu saat Bayu akan meninggalkan nya dan berpaling kedalam pelukan wanita lain.

Padahal Bayu sama sekali tidak berniat untuk berpaling pada wamita lain, karena di mata laki-laki itu sosok Aurel sangat berarti dalam hidupnya.

Dila mengusap air matanya kasar, kemudian berjalan menghampiri kedua wanita itu dan langsung memeluk mereka.

"Mama kenapa nangis?" tanya Dila, lantas kedua wanita itu melerai pelukan nya, sedang Dila langsung mendudukkan tubuhnya di tengah-tengah Inara dan Aurel.

Cinta untuk Arfan [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang