Part 25

2.6K 242 2
                                    

Cinta Untuk Arfan

Tubuh Fauzan menegang  saat melihat sosok laki-laki berdiri di hadapan nya, seketika air matanya luruh, perlahan ia berjalan mendekati laki-laki tersebut.

"Bayu, ini kamu nak?" tanya Fauzan lirih. 

Pria itu tersenyum, dan menganggukkan kepalanya. Fauzan mengulas senyum tipis lalu memeluk tubuh pria itu. Sungguh, ia sangat merindukan putra pertamanya. Ia telah melakukan kesalahan, dengan mengusir putranya itu dan tidak mempercayainya lagi.  

Waktu itu Fauzan masih sangat marah, saat mendengar bahwa putranya menghamili anak orang. Dan akhirnya mengusir Bayu dan memutuskan semua hubungan nya. 

Wildan, salah satu teman Bayu memberitahu nya bahwa berita itu merupakan rencana jahat dari Faruq–musuh Bayu waktu duduk di bangku SMA. Saat itu juga, Fauzan menyesal karena sudah mengusir putranya tanpa tahu kebenaran nya terlebih dahulu, setiap hari. Fauzan selalu di penuhi oleh rasa bersalah, ia selalu bertanya-tanya tentang keadaan putranya saat itu. Fauzan sudah meminta bantuan polisi untuk mencari putranya. Namun nihil. Bayu seakan hilang di telan bumi.

"Kenapa gak pulang?" tanya Fauzan, ia melerai pelukan nya.

"Aku mau pulang. Tapi. Aku takut Ayah marah lagi sama aku," sahut Bayu.

Fauzan menggelengkan kepalanya, "Maaf, Ayah udah salah sama kamu. Kalau aja waktu itu Ayah percaya mungkin kita masih bisa sama-sama."

Bayu tersenyum, "Ini bukan salah Ayah. Seharusnya waktu itu Bayu gak boleh percaya gitu aja sama Faruq, dan bikin rencana dia berhasil buat jebak Bayu."

Fauzan mengangguk mengiyakan, ia tidak peduli dengan masa lalu itu. Yang terpenting sekarang putranya sudah kembali, dan keluarganya kembali lengkap sekarang. Ia menolehkan kepalanya ke arah Inara yang berdiri di samping Arfan, Fauzan merentangkan kedua tangan nya, seakan mengerti Inara menghampiri Ayahnya dan langsung memeluknya erat.

Disusul dengan Bayu yang langsung memeluk tubuh keduanya, pelukan ini sudah lama Bayu rindukan, bertahun-tahun ia tinggal seorang diri di Bandung bersama dengan teman-temannya.

"Assalamualaikum." sontak semua orang yang berada di ruang tamu membalikkan tubuhnya, disana Aminah tengah berdiri dengan tangan kanan yang menggandeng tangan kecil Adibah.

Wanita tua itu terkejut melihat laki-laki yang berdiri di samping suaminya, sosok yang sangat ia rindukan kehadiran nya, bertahun-tahun lamanya ia tidak lagi memeluk tubuh laki-laki itu.

Perlahan namun pasti, ia berjalan mendekati suaminya kemudian menyentuh wajah laki-laki itu.

"Sayang, apa Bunda lagi mimpi?" tanya Aminah lirih, ia tak lagi bisa menahan air matanya agar tidak jatuh.

"Bunda nggak lagi mimpi," sahutnya.

"Jadi.... Ini kamu, Bayu?"

Bayu menganggukkan kepalanya.

Aminah tersenyum haru, tanpa berlama-lama lagi ia langsung memeluk erat tubuh putranya. Rasa rindu yang selama ini hanya ia pendam sekarang sudah tersalurkan, putranya sudah kembali kedalam pelukan nya, sekarang ia tidak akan pernah mengizinkan putranya untuk pergi lagi.

Cinta untuk Arfan [On Going]Where stories live. Discover now