Part 24

2.5K 238 3
                                    

CINTA UNTUK ARFAN

Inara berjalan menuju dapur saat di rasa tenggorokan nya terasa kering, ia mengambil air putih dari dalam kulkas kemudian meminumnya hingga tandas. Inara masih duduk di atas kursi, masih tengah memikirkan hal-hal yang terjadi di panti asuhan tadi.

"Astagfirullah!" Inara terkejut saat tiba-tiba ada seseorang yang menutup kedua matanya dengan tangan.

Wanita itu menghela nafasnya, kemudian perlahan menyentuh tangan yang menutupi matanya.

"Mas, aku tau ini kamu," tebak Inara, terdengar suara tawa dari arah belakang. Lantas laki-laki berbadan tegap itu mendudukkan dirinya di kursi sebelah Inara.

"Ra, kamu sakit?" Arfan menyentuh kening istrinya, kemudian ia bernafas lega ketika suhu tubuh Inara tidak panas.

"Ada masalah?" tanyanya lagi.

Inara menggelengkan kepalanya lirih, kemudian perlahan mendekati Arfan dan langsung memeluk tubuh suaminya itu. Inara menghirup parfum milik Arfan yang membuatnya candu sedangkan sang empu hanya terkekeh kecil.

"Nyaman banget kayaknya, apa-apa pasti langsung meluk aku," ujar Arfan.

"Biarin, dari pada aku peluk Kang Jupri mending aku peluk kamu," balas Inara.

Arfan tertawa, kemudian mencubit hidung bangir Inara yang tertutup oleh cadar, "Jangan macem-macem, cuma aku yang boleh peluk kamu."

Inara tersenyum di balik cadarnya dan semakin mengeratkan pelukan nya, jika dulu saat pikiran nya tengah kacau Inara akan berlari menghampiri Ayahnya dan memeluk pria tua itu. Tapi. Sekarang posisinya sudah di gantikan oleh Arfan–suaminya.

"Ekhm! Dunia terasa milik berdua, ya. Yang lain mah ngontrak." Inara sontak melepaskan pelukan nya, ia menoleh ke arah samping terdapat Syafa yang tengah berdiri masih dengan totebag di tangan kanan nya, gadis itu baru saja pulang kuliah.

"Udah pulang, Fa?" tanya Inara sedikit gugup.

"Pulang kuliah, malah liat pemandangan yang tidak sedap di pandang," sindir Syafa seraya menatap sinis ke arah Abangnya. 

"Iri bilang, sayang." Arfan semakin menjadi-jadi, pria itu malah memeluk pinggang Inara posessive.

Syafa berdecak sebal, "Bundaaaa! Abang nakal tuh!"

"Bunda lagi nggak ada di rumah," sahut Arfan membuat Syafa semakin memasang wajah dongkol.

"Abang gak asyik."

"Makanya cepet cari calon."

"Iya, semoga aja kali ini dapet nya yang seiman," jawab Syafa kemudian berlalu menuju kamarnya, meninggalkan pasangan suami istri itu di dapur.

"Uuuu... dark banget," timpal Arfan yang langsung mendapatkan cubitan ganas di pinggang nya.

"Argh... Sakit. yang," keluhnya seraya mengusap-usap pinggang nya.

*   *   *   *

"Nih, makan."

Arya memperhatikan satu porsi makanan yang ada di hadapan nya, kemudian mengalihkan pandangan nya ke arah laki-laki yang duduk di depan nya. 

Cinta untuk Arfan [On Going]Where stories live. Discover now