Part 7

2.7K 249 5
                                    

CINTA UNTUK ARFAN

Semua keluarga ndalem dibuat panik karna tiba tiba Kyai Syam jatuh pingsan, Zaki berusaha memapah tubuh Abinya dan membaringkan nya di atas kasur sedangkan Rara kini tengah menenangkan Nyai Zubaidah yang terus menangis. Sebelum pingsan Kyai Syam sempat mengeluhkan rasa sakit di bagian jantungnya.

Selang beberapa lama dokter datang dan langsung menangani Kyai Syam, semuanya menunggu di luar kecuali Zaki yang masih berada di dalam, ia tak berenti merapalkan kalimat dzikrullah untuk kesembuhan Abinya.

"Gimana keadaan Kakek Bunda?" tanya Arfan yang baru saja sampai, ia tak kalah panik saat mendengar Kakeknya yang jatuh pingsan.

"Kakek kamu ada di dalam sedang di tangani oleh dokter," sahut Rara masih berusaha menenangkan Ibu mertuanya.

"Abi bakal baik baik saja kan Ra?" ujar Nyai Zubaidah lirih.

"In syaa Allah Abi bakal baik baik saja Umi, sekarang kita berdoa untuk kesembuhan Abi nggeh," ujar Rara sembari mengusap punggung mertuanya.

Beberapa menit kemudian dokter keluar dari kamar, Arfan yang melihat itu segera berjalan menghampiri dokter itu.

"Gimana keadaan Kakek saya?" tanya Arfan.

"Keadaan Kyai Syam sudah membaik alhamdulillah, hanya saja beliau harus banyak banyak istirahat sekarang. Obat untuk jantung nya masih ada?" jelas dokter itu.

Arfan menggelengkan kepalanya, ia berniat membeli obat jantung siang ini. Tapi saat hendak berangkat ia mendapatkan kabar bahwa Kakeknya itu jatuh pingsan.

"Kalau gini ini resep obatnya, anda bisa langsung menebusnya di apotik." Dokter itu menjeda bicaranya.

"Oh iya, beliau sudah boleh di jenguk tapi jangan dulu mengajaknya berbicara terlalu sering. Karna kondisinya masih sangat lemah. Kalau gitu saya permisi. Assalamualaikum," pamitnya lalu segera beranjak keluar.

"Assalamualaikum Umi," mereka menoleh kearah pintu, wanita dengan setelan gamis berwarna hitam berdiri dengan senyum di bibirnya.

"Fizah!" Nyai Zubaidah langsung memeluk tubuh putrinya.

"Umi kenapa nangis?" tanya wanita itu heran.

"Abi Fizah... " lirihnya membuat raut wajah Hafizah berubah pucat.

"Abi kenapa Umi!"

"Abi jatuh pingsan Zah."

"Terus Abi dimana sekarang!"

"Ada di kamarnya." Hafizah langsung berlari menuju kamar, terlihat disana Zaki tengah duduk di samping ranjang. Zaki menoleh lalu tersenyum melihat adiknya sudah datang.

"Bang, Abi..."

"In syaa Allah Abi baik baik aja kamu tidak usah khawatir, oh iya gimana keadaan kamu?" tanya Zaki.

"Fizah baik kok."

"Suami sama anak kamu dimana?"

"Suami aku lagi ada kerjaan diluar kota bang jadi dia gak bisa ikut, Damar sama Hamzah mereka tadi diajak main sama kang santri," jelasnya yang hanya di angguki oleh Zaki. 

Cinta untuk Arfan [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang