Karina, We Love You!

Side Story Karina; True Crime 01

Walter yang tertekan oleh rasa kesepian dan kehampaan yang dideritanya, ditambah dengan segala rasa cemas, tekanan dari berbagai macam pihak, dan tuntutan dari ayahnya William, agar segera menikah dan memperoleh keturunan dan mendidiknya berdasarkan peraturan konglomerat Aishgard agar segera terwujud. Oleh karena itu semua, aku benar-benar bersyukur bahwa Walter tidak lari dari masalahnya pada marijuana ataupun narkotika lainnya, hanya minum vodka hingga Walter merasa mabuk dan mengantuk. Selain vodka sebagai pelepas titik jenuh, Walter menjadi terbiasa untuk melakukan hubungan seksual denganku, Catherine de Varne.  Setelah empat bulan belajar saling mengenal dan berpacaran, pada suatu malam menjelang dini hari, Walter dengan keadaan sangat buruk, datang ke apartemenku dan untuk pertama kalinya kami berdua melakukan hal tersebut. Semakin lama, ternyata Walter menjadi terbiasa akan hal seperti ini dalam hubungan kami.

Semakin lama, Walter menjadi semakin menggila. Rasa posesifnya semakin menakutkan.

Saat itu, dua tahun kemudian di suatu malam, tepatnya ketika aku dan saudari kembarku, Catalenna berulang tahun dan merayakannya berdua di apartemen Catalenna, Walter yang kebingungan mencariku, pada akhirnya menemukanku di apartemen saudariku dengan amarah yang memuncak. Walter menarikku untuk pergi dari apartemen Catalenna dengan amarah yang menakutkan. Pada saat itu, Catalenna yang tidak terima, berlari mengejar kami hingga lantai dasar gedung apartemen. Melewati lobby hingga pintu masuk apartemen, Catalenna dan Walter masih saja beradu argumen hingga di depan gedung apartmen dan di tepi jalan raya.

Walter masih tetap menarikku dan Catalenna yang tidak ingin melepaskan gengaman tanganku hingga terjadilah aksi tarik menarik dan menyebabkan Catalenna terdorong ke tengah jalan raya. Bersamaan dengan sebuah mobil dari arah berlawanan yang melaju kencang. Mobil itu tidak sempat mengerem karena semuanya terjadi begitu cepat. Catelenna terpental jauh dan tidak terselamatkan di tempat.

Sebulan setelah kematian Catalenna, kekasih dan tunangan Catalenna, Zack Mattheo Aldavarren, melayangkan gugatan tuntutan padaku dan juga Walter. Tentu saja hal ini menyebabkan William, ayah Walter marah besar. Keluarga de Varne, Aishgard dan juga Aldavarren pada akhirnya memutuskan untuk menyelesaikan semua ini secara kekeluargaan.

Zack yang tidak terima dengan keputusan para tetua pun marah besar dan berniat membeberkan permasalahan ini pada media. Ayah Zack. Darwin berkata, "sebenarnya sangat disayangkan bahwa Catalenna telah tiada. Perjodohan Zack dan Catalenna telah direncanakan semenjak mereka balita oleh kakek Zack dan tuan besar Smith de Varne, kakekku dan kakek Catalenna  yang kini telah tiada. Bagaimanapun perjodohan Catalenna dan Zack sudah ditetapkan dan menjadi wasiat kedua mendiang. Dan Zack sudah sangat mencintai Catalenna." Terdiam sebentar, Darwin melanjutkan ucapannya sambil melihat kearahku. "Wajah Catherine dan Catalenna sangat mirip, bahkan susah dibedakan. Biarkan Zack dan juga Catherine menikah agar perjodohan ini tetap terlaksana"

Walter yang mendengar perkataan Darwin, berdiri dari duduknya menatap Darwin penuh amarah seraya membanting gelas sampanye yang sedari tadi di tangannya. "Sampai kapanpun, aku tidak akan pernah mengizinkan Catherine menikah dengan Zack. Catherine hanya milikku. Bukan milik orang lain" ujar Walter berang.

"Hanya ini solusi yang bisa dilakukan. Jangan keras kepala. Hanya Catherine, anak perempuan yang tersisa di keluarga de Varne. Kalian harus membaginya dengan begitu semua permasalahan akan selesai. Kau tidak akan masuk penjara dan Catherine akan melahirkan pewaris Aldavarren dan melahirkan keturunan Aishgard." tekan Darwin pada setiap perkataannya.

"Lebih baik aku masuk penjara! Apa maksudmu membagi kekasihku dengan orang lain. Tidak. Tidak akan pernah!"

"Walter!" Potong William sambil berteriak. "Seorang Aishgard harus berpikir secara rasional! Jangan kekanakan. Sudah diputuskan. Catherine akan menikahi kalian berdua. Dua bulan lagi"

Catherine yang mendengar keputusan para tetua tentunya terluka. Dengan air mata yang entah kapan sudah membasahi wajahnya, Catherine terdiam kemudian menunduk tanpa bisa mengangkat wajahnya kembali, keluar dari aula pertemuan ketiga keluarga besar konglomerat murni kota N. Sedangkan Walter menatap kearah ayahnya dengan tatapan tidak percaya dan terluka.

Pov Catherine End

Side story : TRUE CRIME 01

To Be Continued... .

__________________________________
Jangan Lupa Vote dan Comment nya! Hari ini aku lagi baik. Triple up.. hahaha doakan aku selalu baik jadi cepet updatenya. Hehhee

Catherine de Varne

Zack Mattheo Aldavarren

Walter Arveean Aishgard