Sweet Chaos : Di Balik Kejadian

137 32 5
                                    

Davin melebarkan tangannya

Ουπς! Αυτή η εικόνα δεν ακολουθεί τους κανόνες περιεχομένου. Για να συνεχίσεις με την δημοσίευση, παρακαλώ αφαίρεσε την ή ανέβασε διαφορετική εικόνα.

Davin melebarkan tangannya. Ia membiarkan sendi-sendi dalam tubuhnya meregang. Empat jam berturu-turut dirinya bahkan lupa untuk beranjak dari kursi.

Pria itu sedang dihadapkan dengan tumpukan kasus. Davin dan para senior sedang menyortir kasus yang akan mereka tangani. Karena masih junior, Davin hanya bisa menuruti apa perintah sang senior.

Tama menggebrak meja. Bukan karena marah atau emosi, dirinya melakukan hal itu karena perasaan lega telah selesai melakukan penyortiran kasus untuk hari ini. Esok mereka harus menghadapi rapat mengenai bedah kasus.

"Oi." Panggil Tama kepada mereka yang masih menunduk sambil membaca laporan pengaduan. "Barbeque-an, yuk. Jenuh gue sama masakan istri!"

Davin yang sedang membereskan barang dan berniat untuk pulang menjadi pusat perhatian Tama. Jangan sampai junior dengan gelar spesial ini lolos begitu saja.

"Mau kemana lo? Emang gue udah mempersilahkan pulang, Vin?"

Pergerakan Davin terhenti. Ia memandang tajam ke arah Tama. "Sudah jam pulang kantor kan, Bang? Kerjaan gue juga udah selesai."

Tama menyilangkan kedua tangannya sambil menatap penuh arti kepada Davin. Davin yang menangkap akan hal itu menganggap tatapan tersebut merupakan tatapan yang menyebalkan.

"Nongkrong dulu, lah." Ajak Tama yang lebih terdengar seperti paksaan. "Lo kalo diliat-liat nggak pernah ikut sama kegiatan kita."

Davin merengut mendengar pernyataan Tama. Ia jelas tidak mau ikut kegiatan yang jelas tidak ia sukai. Ajang pamer harta berkedok makan malam bersama, hingga mencari selingkuhan berkedok karokean bersama pemandu lagu.

"Nggak dulu." Jawab Davin singkat yang membuat Tama terus menyudutkannya.

"Kenapa? Lo disuruh bokap buat nggak boleh terlalu deket sama Jaksa lain takut lo keceplosan akan kasus yang lagi ditutupin?"

Davin menyerah, ia kembali menaruh tasnya dan menatap jengkel kepada Tama. "Gue nggak bisa lama-lama, Bang."

Seseorang bertepuk tangan mendengar jawaban Davin. Dia adalah Sabrina yang duduk di sampingnya.

Akhirnya impian gadis itu bisa lebih lama menghabiskan waktu bersama Davin selain di jam kantor terwujud. Mungkin setelah ini ia harus mentraktir Tama dengan teman-temannya.

Ponsel Davin bergetar. Ia segera menjauhkan diri dan mengangkat telfon yang masuk. Kebetulan sekali Lala menelfon di saat dirinya akan mengabari akan pulang terlambat ke rumah.

Di saat Davin mengobrol dengan Lala, Tama terus mengganggunya. Entah mengapa seniornya itu sangat iseng pada dirinya. Melihat Davin berdiam diri sebentar saja Tama tidak mau.

"Vin, telfonan mulu! Buru siapin barbeque-nya!"

Benar, kan? Baru ditinggal satu menit saja Tama sudah kembali mengganggu Davin.

The Book Of Us : Lala & Davin Story | DAY6Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα