Sweet Chaos : Introgasi Ino

112 29 4
                                    

Lala dan Lia menatap pria di hadapan mereka dengan tatapan menyelidiki

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Lala dan Lia menatap pria di hadapan mereka dengan tatapan menyelidiki. Kedua sahabat itu awalnya terguncang dengan kehadiran Ino tapi sekarang mereka merasa bingung. Bayangkan saja, Ino tiba-tiba muncul dan menangkap stalker Lala.

Misi superhero Ino gagal ketika sang penguntit itu berhasil kabur. Sang penguntit dengan mudahnya melepaskan diri karena kekuatannya lebih besar ketimbang Ino. Bukannya segera mengejar, Lala dan Lia malah bengong dengan kehadiran Ino.

"Jujur, gue bingung, Li." Bisik Lala kepada Lia. "Gue harus bersyukur atau kembali takut sama kehadiran Ino tadi."

Ino bisa mendengar semuanya. Telinganya sudah terlatih untuk menguping sedari dulu. Terlebih dia adalah mantan 'penguntit' yang handal. Ralat. Kita tidak bisa memastikan apakah dirinya masih menjadi 'penguntit' atau sudah menjadi 'mantan'.

"Lo masih ngikutin gue, No?" Tanya Lia terus terang dengan kecurigaannya. "Lo hadir di waktu yang tepat soalnya!"

Ino langsung menggeleng. Wajahnya seperti ketakutan karena dibangkitkan dengan trauma lama. Sejujurnya siapa yang seharusnya trauma di sini?

"Nggak, Li. Gue udah tobat!" Ino mencoba meyakinkan. "Gue lagi jalan-jalan sendiri di sini buat cari sepatu. Kebetulan gue liat lo lewat."

Lala menopang dagu dengan sebelah tangan yang bertumpu pada meja. Pandangan Lala mengintimidasi Ino.

"Terus pas Lia lewat lo ngikutin dia gitu?"

Ino menghembuskan nafasnya. "Gue ngikutin karena mau nyapa tadinya. Tapi gue nggak berani. Kayak nggak tahu malu banget gue kalo masih berani nyapa."

Lala melirik sahabatnya yang kini sudah kembali lembek. Lia sangat mudah memberikan empati kepada seseorang. Terlihat dari mata Lia yang mendadak sendu dan memberikan tatapan nanar kepada Ino. Lala buru-buru menyadarkannya dengan menyikut lengan gadis itu.

"Lo masih berniat jadi stalker-nya Lia berarti." Tuduh Lala tak tanggung-tanggung.

Ino menggebrak meja. Hal itu membuat seluruh pengunjung restoran cepat saji yang sedang mereka kunjungi terkejut dan langsung mencari sumber suara. Lia hanya tersenyum kaku membalas tatapan-tatapan yang diberikan oleh orang-orang.

"Kenapa sih Lo malah sibuk ngebahas soal gue?" Ino tetap dengan suaranya yang pelan, namun dari ada getaran menahan kesal di suaranya. "Lo kok nggak mempermasalahkan stalker yang dari tadi ngikutin lo? Bahkan udah sampe foto-foto lo dari kejauhan! Bukannya orang itu sama bahayanya dengan gue di waktu dulu?! Percuma lo cumlaude tapi otak lo dipakai buat suudzon sama orang terus, La!"

Lia buru-buru menahan sahabatnya yang sudah bangkit dari kursi hanya untuk menyerang Ino. "La, La. Inget, La. Lo lagi sama gue."

Lala melirik Lia dan kembali tersadar. Ia melayangkan tatapan kebencian kepada Ino dan berkata, "Mulut lo jahat juga ternyata."

The Book Of Us : Lala & Davin Story | DAY6Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt