Cover : Diawasi

138 38 7
                                    

(Muka Jason tertekan dekat Haikal)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Muka Jason tertekan dekat Haikal)

Lala sudah berdiri di depan mahasiswa yang sedang menyimaknya. Sebelumnya ia meminta tolong Jason untuk membagikan lembaran silabus yang telah Lala cetak dan perbanyak. Sewaktu kuliah dulu, Lala sangat membutuhkan ini dalam proses pembelajaran. Namun kadang sebagian dosen tak memberikannya. Untung saja ada Bu Nunik di bagian administrasi berbaik hati selalu memberitahunya. 

Jason dan teman-temannya duduk paling depan. Kelas memang belum resmi di mulai, namun mereka masih ribut layaknya tidak ada dosen di sana. Bisakah Lala menaklukan mereka?

"Baik, bisa kita mulai kelasnya?" Tanya Lala yang sebenarnya mengarah kepada Haikal yang sedari tadi iseng mengolok temannya. 

Jason yang sedari tadi hanya memperhatikan temannya berulah, mengalihkan diri menatap Lala. Tapi teman-temannya tidak seperti Jason. Haikal masih tetap dengan aktivitasnya dan teman yang lain ikut tertawa. 

"Namamu Haikal, kan?" 

Menyadari namanya disebut, Haikal langsung memiringkan kepalanya. Ia sedikit kaget mengapa Lala mengetahui namanya. Matanya terbelalak karena kaget. 

"Iya, Bu." Respon Haikal. 

Lala tersenyum sebelum melanjutkan, "kamu terlihat sangat aktif sekali, ya." Lala berusaha membuat Haikal tersadar. "Saya harap kamu bisa aktif juga di sesi tanya jawab perkuliahan saya."

"Mampus, Haikal." Hardik Raihan. "Makanya jangan banyak gaya, deh. Centil amat depan cewek."

Haikal tak terlihat menyesal. Ia malah merasa diberi panggung. "Siap, ibu. Saya pasti bakal aktif. Apalagi kalau dosennya ibu."

Lala menghembuskan nafasnya. Melihat Haikal ia menjadi mengingat teman-temannya dulu yang sering dijuluki 'garda belakang'. Bedanya Haikal dan teman-temannya kini duduk di depan sehingga Lala pikir mereka adalah 'garda terdepan'. Mengapa harus garda belakang yang ada penerusnya? 

"Bu, maafin temen saya, ya. Dia suka malu-maluin." Ucap Janiya, pemuda dengan wajah familiar. Bagi Lala wajah Janiya terlihat seperti pemain film 'Dilan'. 

Lala hanya menjawab dengan senyuman. 

"Baik, teman-teman. Selamat datang di kelas Pengantar Ilmu Hukum. Saya harap kalian semua menyukai matakuliah ini karena fondasi kalian sebagai mahasiswa Hukum akan bersumber dari sini." Jelas Lala. 

Semua mahasiswa memperhatikan dengan seksama. Termasuk Haikal dan teman-temannya. Belum apa-apa, Haikal sudah mengacungkan tangan. 

The Book Of Us : Lala & Davin Story | DAY6Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang