Time Of Our Life : On Our Wedding Day

227 48 20
                                    

"Heh? Siapa lo?" Tanya Davin kepada Lala yang pangling telah berganti pakaian dengan gaun berwarna putih

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

"Heh? Siapa lo?" Tanya Davin kepada Lala yang pangling telah berganti pakaian dengan gaun berwarna putih. 

Lala mengabaikan candaan pria yang sudah resmi menjadi suaminya. Karena kesusahan berjalan menggunakan sepatu hak setinggi 12 sentimeter, Lala berpegangan kepada Davin yang berdiri di sampingnya. Jika bukan karena resepsi, Lala ogah menyulitkan dirinya sendiri seperti ini. 

"Loh, kok pegang-pegang? Siapa, sih?"

Nyatanya Davin masih bercanda. Ekspresinya menunjukan bahwa Davin seperti tidak mengenali Lala. Padahal Lala yakin Davin tidak semampu itu melupakan wajahnya. 

"Apa, sih, Vin? Nggak lucu."

Lala yang sudah kesusahan dengan sepatunya semakin dibuat jengkel dengan gurauan suaminya. Satu hal yang Lala ketahui, Davin itu memang sering bercanda padanya dengan guna menghibur, namun terkadang pria itu tak tahu kapan waktu untuk tidak bercanda. Seperti saat ini dimana seharusnya mereka sudah bersiap berjalan memasuki pelaminan. 

"Serius ini siapa?"

"Istri lo!" Jawab Lala dengan nada meninggi karena kesal. Lala tahu betul sedari tadi Davin memang menunggu-nunggu jawaban tersebut. 

Akhirnya senyum Davin merekah, "Oh, iya! Istri gue, ya. Pantesan cantik!"

Ternyata Davin pun tidak bisa mengontrol suaranya sehingga oranglain bisa mendengar gombalannya. Empat sepupu Lala yang bertugas menjadi pengiring kedatangan mereka nanti tak bisa menahan tawa akibat tingkah laku Davin. Menyadari akan hal itu, Davin langsung berdeham dan kembali bersikap cool seperti biasanya. 

Lantunan saxophone memainkan lagu 'A thousand years' ㅡsesuai request Lala ketika meeting dengan Wedding Organizersㅡ mengiringi kedatangan mereka menuju pelaminan. Semua para hadirin memenuhi sisi kanan dan kiri menantikan kedatangan mereka. Karena sekarang era dimana semua momen harus disebarkan melalui media sosial, sambil menanti kedatangan kedua mempelai, mereka juga sudah menyiapkan kamera di ponselnya. 

Lala dan Davin sudah siap memasang senyumnya. Sambil berjalan ke arah pelaminan, mereka menyapa sekilas teman-teman yang mereka lihat. Lala beberapa kali mendapatkan pujian cantik karena penampilannya hari ini. 

Tiba-tiba saja mereka mendapati Brian yang berdiri di sana sambil menangis sesenggukan. Bodo amat dengan image-nya, Davin menertawakan pemandangan tersebut. Jafni dan Sera telaten menyemangati pria itu. 

"Bang Brian, kenapa, dah?" Tanya Lala ketika melintas di sisi kakak laki-lakinya. 

Jafni mewakilkan Brian menjawab, "udah jangan ditanya, La. Dia nangis begini karena sayang sama lo."

"Kagak begitu, ya." Elak Brian. "Gue sedih aja, baru tau catering-nya nggak nyediain zupa soup."

Mereka terus berjalan ke pelaminan secara pelan. Tak sengaja mata Lala bertemu dengan sosok itu. Pria bernama Surya yang sempat mengisi hatinya. Surya tersenyum tulus ke arahnya. Bibirnya seperti mengucapkan kata 'selamat' tanpa suara. Lala membalas ucapan tersebut dengan senyuman. 

The Book Of Us : Lala & Davin Story | DAY6Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora