Cover : Menutupi Perasaan

129 31 8
                                    

Seorang gadis begitu sumringah dari tempat duduknya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Seorang gadis begitu sumringah dari tempat duduknya. Dia sedang berada di café menunggu pria yang ia sukai. Melihat pria itu menghampirinya, sang gadis langsung bangkit dari kursi. Sudah lama tak bertemu membuat gadis itu sebahagia itu.

Gadis itu adalah Lia. Hari ini memang hari yang sangat ia tunggu karena dapat bertemu dengan Wildan lagi setelah hampir sebulan tidak bertemu. Lia baru saja kembali dari sebuah trip gratis yang disponsori oleh produk kecantikan.

Wildan melambaikan tangan kea rah Lia dari kejauhan. Pria itu tersenyum tanpa merasa berdosa karena bisa membuat orang yang melihatnya hilang akal. Hiperbola itu berlaku bagi Lia yang kini sudah terpesona sampai berpikir apakah setelah pulang dari sini ia harus datang ke dukun untuk memberikan pelet kepada Wildan?

Di suasana romantis itu, Lia mendadak menurunkan senyum ketika menyadari Wildan datang tak sendiri. Di belakangnya ada Lala yang celingak-celinguk memperhatikan seisi café. Hal ini tak sesuai dengan rencananya.

"Oalah, lo ikut juga, La." Ucap Lia mengatur nada agar tak terdengar kecewa.

Ketika Lala berniat untuk menjawab, Wildan terlebih dahulu mewakilkannya. "Gue yang ajak. Biar lebih seru aja gitu." Aku Wildan tanpa merasa bersalah. "Kasian juga nih cewek ditinggal suaminya kerja."

Lala meninju pelan tangan Wildan sebagai balasan telah mengejeknya. Kedua orang itu tertawa, meninggalkan Lia yang menatap mereka secara bergantian.

Lia dan Lala sudah dekat sejak mereka menjalani ospek semasa kuliah. Keduanya pun saling terbuka akan suatu hal. Lia sudah sempat bercerita mengenai perasaannya kepada Wildan. Komentar Lala saat mengetahuinya sama sekali tak menunjukan rasa kaget.

Sayang sekali, saat ini Lia tidak terbuka soal perasaannya kepada Lala ketika melihat sahabatnya dekat dengan Wildan.

"Oke, mau kita mulai aja fotonya?" Tanya Lala inisiatif bak asisten dari selebgram bernama Lia.

Semua sibuk dengan kegiatannya. Lia izin ke toilet yang tersedia di café untuk berganti baju. Lala mempersiapkan wardrobe yang diperlukan. Sedangkan Wildan sibuk mengatur kamera.

Biasanya Lia melakukan photoshoot selalu bersama Jafni sebagai photographer pribadinya. Namun sayang, padatnya jadwal siaran Jafni dan terlebih harus mengurus adiknya yang ikut melancong ke Bandung membuat Lia tak bisa mempergunakan jasanya saat ini. Keinisiatifannya menuntun Lia untuk meminta bantuan Wildan sekaligus menyelipkan modus belaka.

Dengan cermat pria bernama Wildan itu fokus membidik Lia yang dengan lihai bergaya depan kamera. Gadis berdarah Minang itu pintar menutupi suasana hatinya. Meski sedang dalam keadaan kecewa, Lia tidak boleh menunjukan hal itu ke depan kamera maupun kedepan kedua orang yang di hadapannya.

"La, lihat, deh!" Seru Wildan.

Lala yang sedari tadi hanya menghabiskan waktunya untuk melamun seraya menunggu mereka menyelesaikan kegiatannya, langsung terperanjat bangkit. Dengan keadaan linglung, Lala menghampiri Wildan.

The Book Of Us : Lala & Davin Story | DAY6Where stories live. Discover now