Cover : Pesan Dari Sabrina

111 30 7
                                    

"Sayang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Sayang.."

Davin baru saja tiba ke rumahnya, tidak ada Lala di sana. Pintu masuk pun dikunci sehingga Davin harus mengeluarkan kunci candangan di tasnya. Ketika dipanggil, tak ada sahutan.

Lala seperti tidak ada di rumah. Masa saja seorang Lala yang selalu izin pergi kepada suaminya lupa mengabari. Padahal hari ini dirinya tak ada kepentingan diluar.

Pria yang baru saja melepas sepatunya mencoba mengedarkan pandangan. Siapa tahu Lala memberinya sebuah kejutan dengan mengagetkannya. Namun nihil, perempuan itu memang tak ada di sana.

Davin beranjak ke kamar mereka di lantai dua. Ada suara gemercik air berasal dari kamar mandi yang berada dalam kamarnya. Nampaknya Lala sedang mandi. Pantas saja perempuan itu tak menyahut sedari tadi.

Davin mendekat kepada pintu kamar mandi. Ia langsung membuka kamar mandi tersebut, namun sial pintunya terkunci.

"La? Lo mandi ngapain sampai ngunci pintu?" Tanya Davin sedikit berteriak.

Lala yang mendengar suara Davin dari luar sana langsung mematikan keran. "Sengaja. Biar lo nggak langsung sembrono masuk gitu aja." Jawab Lala. "Gue belajar dari pengalaman, ya."

Davin tertawa mendengar respon Lala. "Kan lebih hemat waktu, La."

Lala pura-pura tidak mendengar. Ia kembali menyakalan keran shower-nya. Senandung tak jelas dilantunkan oleh Lala sambil mandi. Baginya, kamar mandi adalah tempatnya untuk menyelenggarakan konser.

Selagi menunggu Lala mandi, Davin menjatuhkan tubuhnya ke atas kasur. Rasanya, separuh bebannya hilang ketika merasakan pantulan tubuh dari sensasi per yang tersedia dari tempat tidurnya.

Masih dalam posisi rebahan, Davin mengecek ponselnya. Sebuah notifikasi undangan grup muncul ketika Davin menonaktifkan fasilitas kunci di ponselnya. Dengan kerutan dahi, Davin mengamati grup itu.

Sebuah grup bernama 'Kejaksaan Bandung 2019-2021' berhasil mengundang Davin untuk masuk ke dalamnya. Pria itu membuka grup tersebut, siapa tahu ada kerjaan yang harus ia selesaikan besok atau ada informasi yang tak boleh dilewatkan. Meski dalam keadaan lelah, Davin membaca delapan puluh pesan dari yang terdahulu.

Ternyata nihil. Grup itu sama sekali tak membahas soal kerjaan. Yang ada mereka malah membahas isu-isu yang ada di kantor. Isu tersebut bukanlah hal yang penting karena mereka. Lebih tepatnya menggunjing ketimbang membahas masalah yang ada.

Nama Davin beberapa kali di sebut. Siapa lagi kalau bukan Tama yang bersikeras menjodohkannya dengan Sabrina. Anggota grup lain bukannya mengabaikan, malah terpicu untuk bersenang-senang mengikuti alur.

Sampai pada akhirnya, seseorang mengirimkan Davin pesan pribadi. Tanpa membuka profilnya saja Davin sudah tahu siapa yang mengirim. Dia adalah Sabrina.

Sabrina
Sorry, ya.
Di Grup Bang Tama iseng banget.

"Waduh, pulang-pulang udah cek hp aja. Berasa punya selingkuhan lo."

The Book Of Us : Lala & Davin Story | DAY6Where stories live. Discover now