"Zaidan apa kabar, Ra?" tanya Liora.

"Zaidan siapa? Anak SGG juga?"

"Gue getok juga ya pala lo pake sendok! Zaidan anak sekolah belakang, ketua Geng Wirdzone," jelas Liora.

Yang dimaksud adalah Zaidan Andeno, ketua Geng Wirdzone yang bersekolah di SMA Renvarica.

Aira memang setidakpeduli itu dengan yang namanya laki-laki. Mungkin masih ada sangkut pautnya dengan masa lalunya.

"Ya ngapain lo nanyain ke gue? Gue kenal dia aja nggak kok," elak Aira.

"Terus yang di akun lambe itu apa?"

"Mbak lambe lo percaya. Hoax itu!" kesal Aira.

Liora berdecak sebal. Padahal pada foto dalam postingan itu terlihat sekali mirip Aira. Dari punggungnya saja bisa ditebak.

"Terus si Arvin? Gak ketua, gak wakilnya, lo embat semua. Gila dah," kagum Liora tertawa.

Kini giliran Aira yang berdecak. Liora suka sekali menanyakan tentangnya dengan para lelaki yang bahkan ia sendiri tidak mengenalinya.

"Gue nggak suka siapapun, Lio. Fokus gue cuma buat belajar, bukan cowok!"

👑

"Sekarang lombanya?" tanya Jeva.

"Yoi!"

Lomba memanah yang tadinya akan diadakan besok justru dipercepat menjadi hari ini. Aina dan Jeva yang memang sama-sama mengikuti perlombaan ini juga tengah mempersiapkan diri.

"Fokus gue hilang-hilangan mulu," keluh Jeva.

"Minum air dulu gih! Daripada nanti kalah, malu-maluin kelas, lo!" suruh Aina.

"Gengsinya turunin dong, Mbak. Tinggi amat sih sampai susah digapai," sindir Karvian dari tepi lapangan.

"Tau tuh. Udah sama-sama gengsi beda im—beda jenis kelamin pula!" Reynal langsung meralat ucapannya saat Alvarez memelototinya.

Seluruh anak murid Class Crown memang akan menonton perlombaan ini. Terlebih yang mengikuti lomba adalah Aina dan Jeva, si pasangan beda segalanya.

Aira dan Liora baru datang dari cafetaria. Melihat keberadaan adiknya membuat Aina membalikkan badan. Menghadapnya penuh kemudian mengarahkan busur panahnya ke arah Aira.

"Zaidan, Arvin, Jayden, Alva, gue izin nyoblos Aira, ya!" teriak Aina dengan nada bercanda.

Yang lainnya tertawa mendengarnya. Jeva yang sedang berusaha mendapatkan titik fokusnya pun sampai tertawa dan berhenti sejenak.

"Cowok lo banyak juga, Ra," ledek Liora.

Aira mencebik. Memilih menjauh dari Liora sekalian menghindar dari ledekan-ledekan menyebalkan dari Liora.

Lima menit kemudian perlombaan dimulai. Semuanya diam dan penasaran dengan hasil dari jenis perlombaan ini.

Yang mengikuti lomba fokus dengan titik yang ditujunya. Mulai melepaskan anak panah secara bersamaan dan mata yang masih memicing pada titik target.

'𝐒𝐆𝐆' 𝐀𝐦𝐛𝐢𝐭𝐢𝐨𝐮𝐬 𝐆𝐢𝐫𝐥𝐬 [𝐄𝐍𝐃]Where stories live. Discover now