12. Suka Kamu

222 58 145
                                    

Aku udah lama nggak up-!! Kalau ada yang lupa alur, bisa ngulang baca part sebelumnya.

.

.

Suasana kantin selalu sama. Ramai. Penuh kebisingan. Kenan datang ke meja yang sudah Kia duduki dengan nampan berisi makanan juga minuman. "Nih, aku bawain bubur."

Kia menatap makanan yang dibawa Kenan dengan jijik. Dia menjauhkan makanan itu. "Nggak enak!"

"Enak, Ki."

Kia menggeleng. Mukanya menampilkan raut jijik yang begitu kentara. "Bosan makan bubur terus."

"Memang kapan kamu terakhir kali makan bubur, hm?"

Pikiran Kia menerawang. Berusaha mengumpulkan beberapa memori terbelakang. Dia menjentikkan jari begitu teringat sesuatu. "Enam bulan yang lalu."

"Enam bulan," Kenan mengangguk. "Enam bulan kamu bilang makan bubur terus?!" ujar Kenan kesal dengan mata yang melotot.

Kia tertawa.

Sedangkan Kenan hanya mampu menghela napas. Memilih mengalah dengan Kia yang baru saja sembuh. Dia menatap gadis itu dengan sorot dalam. "Jadi, sekarang mau makan apa sayang?"

"Makan apa aja."

"Nama makanannya, Kia!"

"Terserah."

Kenan mengacak rambutnya frustrasi. "Kamu.sukanya.apa?" tanya Kenan gemas sambil menekan setiap kata.

"Aku ... sukanya kamu," jawab Kia pelan. Mata coklatnya menatap Kenan dengan lugu. Kenan memalingkan wajah. Jantungnya berdetak tidak karuan hanya karena tiga kata itu. Wajahnya memerah, menjalar hingga ke telinga.

"Salting nih, bos?"

Bian dan Anggun ikut bergabung sambil membawa nampan berisi makanan masing-masing. Bian mencolek dagu Kenan genit yang langsung dibalas pelototan tajam.

Anggun dan Bian terkekeh.

"Masih mau makan nggak?" ujar Kenan galak menutupi salah tingkah.

Kia menggeleng. Kenan akhirnya memilih duduk kembali di kursinya. Mengabaikan dua makhluk asing yang menatapnya dengan kerlingan jahil.

"Bi, mau itu.."

Kia memelas menatap bakso yang Bian bawa. Bakso dengan kuah berwarna merah itu terlihat begitu menggiurkan. Kia selalu menyukai warna merah.

"Ini udah gue kasih saos. Entar lo sakit perut."

"Mau, Biii.."

Kia yang keras kepala kekeh meminta. Bahkan gadis itu membuka mulutnya lebar menunggu Bian menyuapi nya. Bian melirik Kenan, bingung harus berbuat apa. Saat Kenan mengangguk, senyum kecil terbit di bibir Bian.

Dia menyuapi satu suap bakso ke mulut Kia. Gadis itu memejamkan mata menikmati rasa bakso yang begitu gurih.

"Kayak nggak pernah makan bakso ini bocah." Anggun menggeleng takjub. Bahkan dia tidak jadi memakan siomay-nya dan lebih menikmati ekspresi Kia yang terlihat begitu khidmat.

"Aaaa."

Bian menyuapi Kia, lagi. Dan lagi. Dan lagi. Begitu terus hingga bakso itu habis. Dimakan seorang Kiara. Tanpa menyisakan Bian sang pemilik bakso sebenarnya.

"Gue nggak kebagian," ujar Bian sedih.

Kia menggeser bubur dihadapan Kenan lebih dekat dengan Bian. "Makan bubur aja, Bi. Bagus buat kesehatan."

RepasWhere stories live. Discover now