EPILOG 🥀

12.7K 701 177
                                    

Vote nya pren jangan lupa ...

Follow akun author biar gak ketinggalan info terbaru NatasyaSalvia

Putar mulmed sad kesukaan kalian.

Happy reading ♡

••▪︎••

"Tentang rasa penyesalan, yang selalu datang di akhir kisah."

••▪︎••

Satu bulan telah berlalu sejak kepergian Alana. Dia duduk di sebuah bangku coklat yang nampak agak usang, di bawah pohon bungan kamboja, tangannya memegang erat berbagai macam bunga, dia menghirup dalam aroma bunga bertangkai yang ia pegang menggunakan tangan kanan.

Awan biru Cerah, perlahan mengabu. Mendukung perasaan hatinya. Hampir setiap hari ia mengunjungi tempat ini. Lelaki itu memberanikan diri untuk melangkah, mendekat ke salah satu gundukan tanah yang nampak masih tandus.

Hatinya seolah diremas kuat, matanya memanas, hingga tanpa ia sadari, air matanya luruh begitu saja.

"Alana mau tidur dekat Ayah."

"Nanti kak Raga, datang ke rumah baru Alana, ya."

Raga berjongkok, mengusap nisan yang terlihat kotor, akibat terkena cipratan air hujan yang bercampur dengan tanah.

"Kak Raga datang lagi, Na."

Dia memberikan bunga bertangkai, meletakkannya tepat di samping nisan itu. "Kak Raga bawa bunga Mawar putih. Kata Vandra, kamu suka sama bunga ini."

Raga menunduk, membuat air mata yang sedari tadi ia bendung, luruh begitu saja. Bersamaan turunnya rintik hujan yang kini mulai turun tuk membasahi bumi.

"Kamu udah ketemu sama Ayah 'kan, Na? Udah gak sakit lagi 'kan?"

Raga mendongak, menadahkan wajahnya ke atas, hingga tetesan hujan jatuh menerpa wajah tampannya. Dia menyesal, rasa penyesalan ini begitu besar baginya.

Kini, Alana telah pergi jauh, bahkan terlalu jauh untuk ia gapai. Raga rindu, ia rindu dengan senyuman manis dengan lesung di pipi kiri gadis itu.

Kini hanya ada angan yang tersemat di antara rindunya. Rasa rindu, yang tak akan pernah hilang. Walau hanya sesaat.

🥀_Wunde_🥀

Vandra memegang erat flashdisk berwarna merah marun di tangannya. Ia baru saja menyaksikan isi dari dalamnya, dia menarik napas panjang, berusaha menetralisirkan pernafasannya.

Tangannya beralih, membuka perlahan surat yang ia dapat dari Hana---Mama Alana. Dia menutup mata sejenak, kembali menghela napas pelan. Lalu, matanya mulai membaca deretan tulisan pena disana.

Hai Vandra ...

Disana sudah bulan apa? Apa tepat hari kelulusan SMA Garuda? Jika benar, iya. Tolong sampaikan kata maaf-ku untuk semua orang disana, terutama Guru. Maaf, karena aku tidak bisa tampil menyanyi di acara itu. Oh iya, aku akan tetap ada disana, aku akan tetap tampil untuk menyanyikan lagu. Dan lagu itu, spesial untuk orang yang aku sayang. Tolong tampilkan video dalam flashdisk ini, nanti ya? Aku berharap, surat ini datang di saat yang tepat.

WUNDE ( Selesai )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang