Aeonian's Side Story

653 87 38
                                    

siapa yang belum tidur jam segini? coba ngacung! 🤪 selamat buat kamu yang belum hapus Aeonian dari librarykalian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

siapa yang belum tidur jam segini? coba ngacung! 🤪 selamat buat kamu yang belum hapus Aeonian dari librarykalian. Aku suka iseng update soalnya haha.


Side Story

Sore ini Jian dibuat pusing oleh tangisan Senna yang tidak berhenti memaksa agar mereka berlibur ke pantai bersama papa.

Entah bagaimana ceritanya, setelah sepekan kemarin menginap di rumah sang papa, saat kembali ke rumah Senna menjadi lebih manja dan sering menangis jika keinginannya tidak dituruti.

Hal yang terang saja membuat Jian pusing setengah mati. Belum lagi, ia sedang sibuk-sibuknya di kantor. Pekerjaannya menumpuk. Bahkan seharusnya mulai minggu depan, Jian harus menemani atasannya, Min Yoongi, untuk melakukan perjalanan dinas ke luar negeri.

Pusing dan melelahkan. Sekarang, putrinya berubah menjadi sangat cranky. Jian benar-benar kelimpungan.

"Tapi kan Nana tahu, Mama dan Papa sibuk." Untuk kesekian kalinya, Jian berusaha membujuk agar Senna tidak lagi merengek hal aneh-aneh.

"Bohong. Kemarin Papa bilang besok dia libur!" Senna berseru kesal. Kakinya dihentak dengan wajah tertekuk masam. Matanya yang bulat seperti milik Jeon, memicing ketika bersitatap dengan Jian.

Astaga. Siapa yang mengajarinya bertingkah sedewasa ini? Atau waktu yang terlalu cepat berlalu hingga Jian tidak menyadari bahwa Senna bukan lagi bocah ingusan dengan popok penuh melangkah tertatih ketika usianya dua tahun. Senna kini sudah menjelma menjadi gadis kecil yang pintar berbicara, pintar berargumen, dan pintar sekali membuat Jian kelimpungan menghadapi tingkah tak terduganya.

Padahal masih enam tahun. Tapi Senna termasuk anak yang kritis terhadap banyak hal. Salah satu gen yang diturunkan darinya. Senna itu kritis, di usianya saat ini, gadis itu juga kerapkali memiliki kreativitas tinggi terhadap hal-hal yang baru dipelajari.

Jian bersyukur untuk yang satu itu. Hanya saja, ia jadi bingung sendiri menghadapi kekritisan Senna.

"Lho, kan hanya Papa yang libur. Mama tidak libur," kata Jian sembari membuat makan malam. Kebetulan, setiap hari jumat, ia akan pulang lebih cepat dari biasanya.

Jam empat sore sudah di rumah. Menjemput Senna dari rumah ibu, lalu mereka akan pulang bersama. Memandikan Senna, lalu menyiapkan makan malam. Seperti itu terus siklusnya. Dan Jian teramat menikmati perannya sebagai seorang mama sekaligus wanita karier. Walau tidak mudah.

AEONIAN [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang